2.) Kampanye #MariBerbagiPeran
Unilever menganggap kesehatan yang baik sebagai hak asasi manusia, bukan hak istimewa. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Bahkan jauh sebelum pandemi, Unilever sudah menyadari betapa pentingnya kesehatan. Sesuai dengan tujuan mulianya, Unilever Indonesia telah meluncurkan sejumlah inisiatif melalui merek-mereknya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat. Sejak wabah Covid-19 dimulai, Unilever Indonesia secara konsisten melakukan sejumlah inisiatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan kampanye #MariBerbagiPeran menuju Indonesia yang sejahtera, maju, dan sehat. Unilever Indonesia secara bertahap memberikan bantuan senilai lebih dari Rp200 miliar untuk memerangi wabah COVID-19 di Indonesia hingga akhir tahun 2020.
Kampanye ini menerapkan prinsip komunikasi Islam Qaulan Ma'rufa (perkataan yang baik) dan Qaulan Karima (perkataan yang mulia). Penyampaian pesan dalam kampanye ini memiliki tujuan yang baik dan mulia di mana Unilever sangat mengedepankan kesehatan masyarakat Indonesia. Dengan kampanye ini Unilever juga memberikan manfaat dan menimbulkan kebaikan sesuai dengan QS An-Nisa ayat 5.
3.) Kampanye #smallactsoflove
Peluncuran Love Beauty & Planet mengusung kampanye #smallactsoflove. Kampanye ini bertujuan untuk mengajak para beauty enthusiasts lebih peduli terhadap kelestarian planet bumi dengan melakukan tindakan sederhana sehari-hari. Ira Noviarti selaku Beauty & Personal Care Director, PT Unilever Indonesia Tbk. menuturkan, "Tidak dapat dipungkiri bahwa produk-produk perawatan kecantikan memiliki dampak tersendiri terhadap lingkungan. Namun di saat yang sama, industri kecantikan juga memiliki potensi yang sangat besar dalam mengedukasi dan menggerakkan konsumen agar memulai langkah kecil untuk lebih peduli terhadap kelestarian bumi."
Kampanye ini menerapkan prinsip komunikasi Islam Qaulan Maysura (perkataan yang mudah dipahami), penyampaian pesan dalam kampanye ini menggunakan kata-kata yang mudah dicerna, mudah dimengerti, dan dipahami oleh komunikan. Peluncuran produk sekaligus kampanye #smallactsoflove sangat mudah dipahami dan diterima oleh para beauty enthusiasts salah satunya Kimberly Rider selebriti yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan bercerita, "Aku pilih produk personal care yang tidak hanya berkualitas, tapi juga diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan, mendukung semangat sustainability, dan bertanggung jawab dalam mengelola sampah kemasannya, seperti Love Beauty and Planet. Hal ini adalah salah satu langkahku untuk ikut berkontribusi terhadap kelestarian planet bumi."
Dengan demikian kampanye #smallactsoflove merupakan bukti nyata penerapan prinsip komunikasi Islam Qaulan Maysura sesuai dengan QS Al-Isra ayat 28. Di mana kampanye yang dilakukan dapat mempengaruhi seseorang dengan komunikasi yang mudah dipahami sehingga komunikan terinspirasi untuk berkontribusi melestarikan planet bumi.
Kampanye bisnis yang dilakukan Unilever diatas menerapkan beberapa prinsip komunikasi Islam. Sebaiknya dalam melakukan kampanye bisnis tetap harus menerapkan prinsip komunikasi Islam karena Islam menekankan pentingnya kesantunan dalam berkomunikasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip komunikasi Islam, kita dapat menjaga hubungan yang baik dengan orang lain dan menciptakan suasana yang positif, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan menghindari konflik yang tidak perlu, kita dapat membangun rasa saling pengertian dan menghindari kesalahpahaman yang sering kali terjadi dalam komunikasi, serta kita dapat membangun hubungan yang harmonis dan mencapai penyelesaian yang adil dalam berbagai situasi.
Kesimpulannya, dengan menerapkan prinsip komunikasi Islam membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dengan sesama, memperbaiki kualitas komunikasi kita, dan menghindari konflik yang tidak perlu. Prinsip-prinsip ini juga sejalan dengan nilai-nilai universal seperti keadilan, empati, dan kebenaran yang dapat diterapkan oleh semua orang, terlepas dari agama atau keyakinan mereka.
Sumber Referensi:
Bertens, K. 2000. Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius