Mohon tunggu...
Rita Fabanyo
Rita Fabanyo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya adalah seorang pendidik PAUD, saya memiliki hobi atau kegemaran membaca buku dan ber eksplorasi di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antara Materi Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

11 September 2022   09:44 Diperbarui: 11 September 2022   09:58 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Ki Hadjar Dewantara terdapat dua koneksi yang tidak terpisahkan antara pendidikan dan kebudayaan. Untuk mencapai kebudayaan yang kita mimpikan dan peradaban bangsa yang kita cita-citakan ,fondasi utama adalah pendidikan. 

Pendidikan adalah tempat bersemayam benih-benih kebudayaan. Inilah keinginan yang kuat dari Ki Hadjar Dewantara  untuk generasi bangsa ini dan mengingatkan kita betapa pentingnya guru yang memiliki kelimpahan mentalitas, moralitas dan spiritualitas.

Kegiatan yang akan di lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat terwujud adalah menerapkan Merdeka Belajar yang berorientasi pada peserta didik melalui pendekatan yang holistik. Pendidikan holistik adalah pendidikan untuk mengembangkan tumbuh kembang peserta didik dengan mengembangkan seluruh potensi yang ada pada peserta didik secara seimbang, meliputi intelektua, emosi,fisik,sosial,seni dan potensi spiritualnya seiring sejalan dalam sebuah harmoni.

1. Konteks sosio kultural  masyarakat Tidore yang berhubungan dengan  pemikiran Ki Hadjar Dewantara  

 "Sah Se Fakati Dalam Tradisi Gololi".   

1. Sah Se Fakati artinya musyawarah mufakat dalam bentuk kerja sosial

2. Gololi adalah bentu kerja sama (dana sosial) dalam berbagai konteks kulur sosial budaya di derah

Bentuk kerjasama Gololi  berupa sumbangan pendidikan, sumbangan pernikahan, santunan orang sakit dan santunan orang meninggal.

Sah sefakati dalam tradisi gololi pada konteks sosial kultur masyarakat Tidore merupakan suatu Musyawarah mufakat dalam tradisi gotong royong pada  kegiatan yang bentuknya kerja sama sosial secara berkeseinambungan, sehingga setiap anggota masyarakat yang tergabung dalam tradisi ini (Sah sefakati dalam tradisi gololi ) akan mendapat giliran yang sama, sesuai kebutuhannya.

2. Pemikiran KHD yang dapat dikontekstualkan sesuaikan  dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya Tidore yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya.

Nilai-nilai sah sefakati dalam tradisi gololi, hal ini sejalan dengan pemikiran KHD yang mengembangkan konteks sosial kultural sebagai system pendidikan yang berdasarkan asas kemerdekaan dan kodrat alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun