Mohon tunggu...
R. Bulan
R. Bulan Mohon Tunggu... Dosen - a.k.a. BuLan

Hidup, menulis takdir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selepas Hujan Bulan Juni

22 Juli 2020   23:52 Diperbarui: 23 Juli 2020   00:01 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menyuarakan apa saja

yang tak bisa kau dengar dari hatimu

di antara semua yang akan kita kenang

puisi menjadi rindu paling abadi

yang tak ingin dilepaskannya lagi

kini dan nanti

/Polewali Mandar, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun