Mohon tunggu...
Rita Agustin
Rita Agustin Mohon Tunggu... Administrasi - A Girl Who Loves Flower, Rain, and A Cup of Tea

"The best investment you can make is an investment in yourself. The more you learn, the more you will earn." - Warren Buffet

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita tentangku dan Lilin Pemancar Kebahagiaan

30 Desember 2020   21:07 Diperbarui: 29 April 2021   10:54 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fi.pinterest.com/Marlene. El

Iya, aku bangga karena aku menumbuhkan senyum di wajah lelaki tua itu yang aku yakin sangat sulit untuknya tetap bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Dunia memang kejam, karenanya aku tidak ingin menjadi orang yang kejam juga, dengan tidak peduli pada orang-orang sekitarku yang membutuhkan.

Memberi hal sekecil apapun kepada orang lain, menurutku akan sangat memberikan arti untuk mereka. Kita tidak pernah tau, hal yang menurut kita kecil, akan sangat bermakna untuk orang yang membutuhkan. Berbagi senyuman, kasih sayang, cerita, berbagi waktu untuk mendengarkan cerita, dan berbagi sedikit harta yang kita miliki dapat menjadikan hidup lebih bermakna dan menjadikan kita manusia yang bermanfaat.

Selain memberikan makna untuk kehidupan, berbagi, memberi, dan menyantuni juga seperti lilin yang memancarkan apa yang aku sebut dengan 'kebahagiaan'. Kita terlahir di dunia ini memiliki tugas sebagai kurir, yang mengantarkan paket berisi senyuman. Dan dengan berbagi kita dapat menjadi pembawa suatu perubahan. Berbagi dan terus mengembangkan diri adalah cara terbaikku agar aku bisa terus bertahan, di dunia yang selalu menuntut kesempurnaan.

Aku mengerti bahwa pertemuan dengan lelaki tua itu adalah cara Tuhan menegurku yang lupa untuk bersyukur. Aku lupa, bahwa terlepas dari banyaknya keluh kesah yang aku alami di kehidupan, aku masih diberikan banyak nikmat. Nikmat yang dengannya aku masih bisa menulis cerita ini, aku masih bisa melihat senyum keluarga, teman-teman, dan orang-orang yang aku sayangi.

Aku terinspirasi membagikan ceritaku ini karena aku teringat kalimat yang diucapkan (Almarhum) Haji Soeprapto, seorang pendiri JNE yang telah mengajariku banyak hal tentang memberi. Beliau mengatakan bahwa dalam setiap harta yang kita miliki, terdapat harta anak-anak yatim. 

Kegiatan menyantuni anak yatim yang rutin beliau lakukan dari sebelum berdirinya JNE hingga saat beliau wafat, membuatku lebih memahami bahwa kesuksesan seseorang atau sebuah organisasi, tidak luput dari pengaruhnya terhadap kemakmuran orang lain. Terima kasih JNE, telah menjadi arti dalam setiap langkah perjalanan kami.

Yuk! sama-sama kita terus menjadi kurir pengantar paket berisi senyuman dan lilin pemancar kebahagiaan untuk orang sekitar :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun