Di perpustakaan ini pula aku mengenal karya Ernest Hemingway. Saat itu yang kubaca adalah buku kumpulan cerpen penulis produktif tersebut.
Bagi anggota perpustakaan, diperbolehkan meminjam dua buku yang dibawa pulang, sedangkan bagi yang tidak menjadi anggota hanya boleh membaca buku-buku tersebut di tempat.
Ibuku membolehkan kami meminjam satu buku cerita dan satu buku pengetahuan. Koleksi buku pengetahuan popular perpustakaan ini pun cukup banyak, seperti biografi orang-orang terkenal, kisah para penemu, juga ada buku ensiklopedia yang berkertas tebal. Untuk buku yang terakhir ini hanya boleh dibaca di tempat tidak boleh dibawa pulang.
Selain buku-buku yang kusebut di atas, Perpustakaan Cikini juga memiliki koleksi komik anak yang lengkap dan menarik. Buku-buku komik tersebut hanya boleh dibaca di tempat, tidak boleh dibawa pulang.Â
Di sinilah aku mengenal berbagai komik menarik dari para komikus dunia. Ada komik Asterix, Tintin, Polisi 212, Smurf, Trigan, dan lainnya.
Komik terakhir yang kusebut kulihat sudah sulit ditemui di toko buku, sedangkan komik yang lain masih banyak dijual di toko buku ternama.Â
Padahal Trigan termasuk komik yang menarik menurutku, bergenre sains fiksion yang memadukan latar belakang budaya ala Romawi dengan dunia modern dan luar angkasa.Â
Kota Trigopolis dalam cerita Trigan, terdiri dari bangunan yang didirikan di atas bukit-bukit Batu. Kota yang mengingatkanku pada Mekah, dengan bangunan di atas bukit-bukit batu.
Dengan koleksi buku anak yang cukup banyak dan mengasyikkan, dan ruangan membaca yang nyaman dengan bantal-bantal dan karpet, perpustakaan ini pun ramai oleh pengunjung.
Setiap tahun saat ulang tahun Taman Ismail Marzuki, diadakan pemilihan pengunjung perpustakaan yang paling rajin. Biasanya yang terpilih adalah anggota perpustakaan yang datang setiap hari.Â
Ya, perpustakaan Cikini memang sangat nyaman, sehingga ada anak-anak yang setiap hari selalu datang ke sini. Mungkin bila rumahku dekat aku pun akan berkunjung setiap hari.