Mohon tunggu...
Rita
Rita Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASİSWA PENDİDİKAN BAHASA DAN SASTRA İNDONESİA

MAHASİSWA PENDİDİKAN BAHASA DAN SASTRA İNDONESİA UNİVERSİTAS İSLAM SULTAN AGUNG.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Krisis Moral Generasi Bangsa Bertentangan dengan Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

18 September 2021   13:00 Diperbarui: 18 September 2021   14:01 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dr. Ira Alia Maerani (dosen FH Unissula)


Penulis : Rita  (mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)


.Kondisisi Generasi muda era sekarang sangat memprihatinkan karena remaja masa kini tidak sedikit yang sudah tidak menjung-jung attidude nya. Padahal dari 2 komponen penting baik perspektif hukum ataupun perspektif agama sangat menekankan berbudi luhur terhadap sesama. Namun,pada masa kini perilaku perilaku yang tidak senonoh amat lumrah yang bersalah dilindungi,yang benar di eksekusi.Padahal mereka merupakan penentu bangsa di masa mendatang apabila perilaku nya tidak bisa dirubah bagaimana Indonesia menghadapi bonus demografi dimasa mendatang? Padahal sudah tertera jelas dalam Pancasila berbunyi

"KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB," kesadaran akan kehendak tentang kemanusiaan adalah jiwa yang merasakan bahwa manusia itu ingin selalu berhubungan. Manusia yang satu memerlukan manusia lainnya dan sebaliknya, maka manusia harus bermasyarakat (H.A.W Wijaya 2000:15). Hidup manusia tidak lepas dari hubungan dengan manusia lain , tanpa berhubungan ataupun bermasyarakat manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan ini pula manusia disebut dengan makhluk sosial. Dalam sila ini, bangsa indonesia mengutarakan pentingnya memandang persamaan manusia, seperti persamaan hakikat, martabat, hak, dan kewajiban. Utamanya dalam menggunakan hak azazi manusia. 

 Jadi intisarinya, kita sebagai generasi penerus bangsa harus menjung-jung persamaan, tidak merendahkan orang lain, serta berperilaku baik terhadap sesama selain pandangan hukum tertera juga dalam perspektif agama bahwasan nya kita harus selalu berperilaku baik terhadap sesama.

 

Sebagaimana telah tercantum dalam Alquran 

. Surat Al Hujurat Ayat 3

إِنَّ الَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصْوَاتَهُمْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ امْتَحَنَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ لِلتَّقْوَىٰ ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

"Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."

Selain itu juga dalam Islam Rosullulloh SAW tidak pernah bertutur kata kasar serta berprilaku tidak baik justru beliau merupakan suri tauladan yang baik bagi umatnya sebagai mana dalam hadits

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan sosok yang sangat pemalu. Tutur kata beliau santun, lembut, bersahaja serta menjaga kesopanan. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menjadikan hal tabu (baca : seks) sebagai bumbu dalam pembicaraan. Ucapan keji bukan perangai Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , juga bukan bentuk serapan dari orang lain, apalagi ungkapan porno. Imam al Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, ia mengatakan : لَمْ يَكُنْ النَّيُِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا 

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan orang yang perkataannya keji ataupun orang yang berusaha berkata keji."

Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan moral menurut penulis dapat disebabkan oleh factor – faktor berikut yaitu :

1. Kemajuan teknologi,

2. Memudarnya kualitas keimanan.

3.Pengaruh lingkungan.

4.Hilangnya kejujuran.

5.Hilangnya Rasa Tanggung Jawab.

6.Tidak Berpikir Jauh ke Depan

7. Rendahnya Disiplin.

Lalu dibalik itu semua adakah solusi untuk mengatasi faktor-faktor tersebut? Tentu ada. Untuk mengatasi berbagai kerusakan moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa maka solusi untuk menanggapi masalah tersebut adalah sebagai berikut:

1.Menanamkan pendidikan karakter sejak dini.

2. Pemilihanteman bergaul dan lingkungan yang tepat.

3.Mampumemanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan danh teknologi dengan baik

4.Memperluaswawasan dan pengetahuan dalam ranah ilmu penegetahuan dan kehidupan sosial.

5.Meningkatkankeimanan dan ketakwaan dalam diri.

6. Mengadakan pendidikan moral dan pengembangan karakter pada mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, dll

Tentu hal ini harus adanya kerja sama antara tenaga pendidik di sekolah dan juga orang tua dirumah dalam membentuk karakter serta moral sang anak agar sesuai dengan nilai pancasila dan juga agama.Namun, yang menjadi catatan terbesar kita saat ini adalah sistem pendidikan yang diterapkan oleh bangsa ini. Sebagaimana pun kerasnya mengajarkan nilai-nilai moralitas serta keagamaan kepada para peserta didik, hal ini tidak akan menjamin untuk membentuk karakteristik serta akhlak sesuai yang diharapkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun