Mohon tunggu...
A Rita
A Rita Mohon Tunggu... -

Seorang sekretaris yang nggak seksi,\r\ningin nampang dan terkenal tapi minder,\r\ningin tenar tapi nggak lovable enough,\r\nseorang pemimpi sejati yang terus mencari jalan untuk meraih mimpinya,\r\n\r\ndan seorang Putri yang menginginkan cinta sejati,\r\n\r\nsekaligus spesialis cerita sedih dan mellow\r\n\r\nread my stories in\r\nkaryacinta-rita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Novel] Di Penghujung Senja

10 November 2015   19:47 Diperbarui: 10 November 2015   19:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Andai ia tahu…

Bila saja ia tahu bahwa yang aku sukai itu adalah dirinya, kira-kira apa yang akan ia katakan? Apakah dia masih mau menjadi sahabatku setelah ia tahu perasaanku?

***

Aku suka membaca. Setiap bulan aku membeli buku baru. Jika tidak membaca, sudah pasti menulis. Menulis apa saja yang ada di dalam kepala –entah itu kejadian di kampus atau di rumah. Pada lembaran kertas kosong inilah aku selalu bercerita. Karena lembaran-lembaran itu tidak pernah menghakimiku dan malahan seperti seorang pendengar yang baik. Ah, betapa menyedihkannya hidupku, bercerita kepada sebuah buku tulis? Aku benar-benar sangat kesepian. Aku menarik nafas panjang. Lalu menutup buku catatan karena kelas yang berikutnya akan segera dimulai. 

Semakin banyak  melamun tentang  Attar, semakin sering aku bersedih. Bagaimana pun aku harus menerima kenyataan bahwa sampai kapanpun Attar hanya akan melihatku sebagai seorang sahabat, tidak akan melirik padaku seperti ia melirik pada gadis-gadis cantik. Tidak ada yang berbeda di antara aku dan Attar sekalipun aku ini tiba-tiba berubah menjadi cantik. Dia selalu menyebutku sahabat.

Aku tidak ingin sebuah pengakuan merubah apa yang ada di antara kami sekarang. Karena begini saja sudah lebih dari cukup. Saat Attar mulai bercerita tentang segala hal yang ia lakukan dan ia begitu menyukainya. Saat ia dan Asha berselisih, ia akan mengatakannya padaku dan bertanya apa yang harus ia lakukan. Rasanya hanya akulah satu-satunya yang mengerti dirinya dan selalu ada untuknya. Walaupun Attar tidak merasakan bahwa seharusnya ia bersama seseorang yang lebih memahami dirinya –sangat berat hati untuk mengatakan bahwa seseorang itu adalah aku.

Bagian inilah yang tidak aku suka ketika cerita bak gayung bersambut dengan Attar mendadak terhenti. Seseorang menghampiri dan mengambil tempatnya di samping Attar yang menyambutnya dengan sikap hangat. Saat aku berdiri di antara mereka dan hanya bisa memandang sedih –sosok pujaan sudah memiliki seorang tambatan hati. Bodohnya, aku masih saja berdiri di sana, seolah menunggu Attar menoleh padaku lagi. 

Asha, gadis beruntung itu adalah gadis manis, bertubuh mungil dan berambut panjang. Dia kebalikan darisku yang bertubuh kurus, dengan kulit sawo matang dan rambut sebahu yang selalu dikucir ke belakang. Aku tidak mengenakan riasan apa-apa di wajahnya. Aku saja tahu bahwa ia bukan orang yang menarik, apalagi orang lain. Dan setelannya hanya kemeja longgar, jeans, dan sepatu kets. 

Tapi, jika aku tiba-tiba pergi begitu saja, ia akan merasa tidak enak. Attar akan berpikir Aku marah. Dan kalau dia berpikir aku marah, aku tidak akan merasa nyaman lagi berteman denganku dan jika dia tidak nyaman, dia akan menjauh. Aku tidak mau seperti itu.

Aku langsung berpamitan untuk pergi, begitulah caraku menghentikan mereka sejenak. Sebelum sempatnya mendengar mereka merencanakan sesuatu –itu akan terdengar lebih menyesakan. Aku tidak ingin mengelus dada lagi sambil menahan sakit karena tak juga bisa mengungkapkan perasaan ini. Maka aku memaksa diri, berhenti mengharapkan Attar.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun