"Kamu emang nggak bisa!"
"Kamu mah bodoh!"
"Kamu nggak akan bisa kayak orang lain!"
Pernah merasa sebal dengan perkataan orang tua seperti itu?
Bikin down 'kan? Makanya, banyak anak yang berusaha untuk membuktikan bahwa mereka tidak seperti apa yang orang tuanya bilang. Saat orang tua berkata seperti itu, banyak orang tua yang nggak sadar bahwa perkataan termasuk umpatan yang keluar dari mulutnya adalah doa untuk anak-anaknya.
Anak-anaknya bodoh? Mungkin sering dibilang bodoh. Bukan karena anaknya yang memang bodoh.
Anak-anaknya nggak bisa? Mungkin karena sering dibilang nggak bisa.
Anak-anaknya nggak sepandai anak orang lain? Mungkin anaknya sering dikatai nggak sepandai anak orang lain yang dimaksud.
Kata-kata dan sikap keras memang akan membuat anak takut kepada orang tua, tetapi itu tidak akan membuat seorang anak berkembang malah dirundung rasa minder atau berkecil hati.
"Oh, aku emang bodoh!"
"Aku emang nggak bisa apa-apa."
"Aku emang nggak pandai kayak anak orang lain."
Bukan hanya tentang orang tua yang keras saja, tentang orang tua yang banyak mau atau doyan nuntut. Memaksa anaknya harus secerdas Einstein juga itu adalah bentuk tuntutan dari orang tua yang sejujurnya amat sangat membebankan anak. Ada lagi menuntut anaknya harus masuk sekolah favorit, menuntut anaknya kuliah di kampus terbaik, menuntut anaknya kerja di perusahaan besar, menuntut anaknya dapat pasangan yang kaya raya tujuh turunan. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan si anak? Sedih dan merasa orang tuanya tidak bisa menerima batas maksimal kemampuan yang dimilikinya, padahal setiap orang punya batas kemampuan. Ada yang bisa dipelajari dari hal ini, untuk bisa menghargai sekecil apa pun usaha seorang anak dan tidak perlu sampai berharap muluk-muluk, kamu harus jadi ini atau kamu harus jadi itu, kamu harus begini atau kamu harus begitu. Mau bagaimana dan maunya apa selagi kemauannya positif baiknya dukung, tinggal arahkan saja lewat jalur yang baik.
Jadi orang tua itu nggak mudah, ya? Jadi orang tua nggak ada sekolahnya. Betul, setiap orang tua punya cara didik masing-masing, nggak ada yang benar dan nggak ada yang salah, yang salah itu ketika orang tua membuat anak-anaknya merasa asing di rumah sendiri dan menganggap orang tuanya adalah bukan tempatnya pulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H