Mohon tunggu...
Risyda Dzulfa
Risyda Dzulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pintar, rajin, baik hati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Widya Wisata Anak SD ke Desa Pengrajin Rotan Guna Melestarikan Seni Anyaman

8 November 2024   21:26 Diperbarui: 8 November 2024   21:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain aspek pendidikan, kegiatan ini juga memiliki dampak ekonomi bagi masyarakat setempat. Peningkatan minat terhadap produk kerajinan rotan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi desa. Nursalim (2021) mencatat bahwa dengan meningkatkan permintaan produk lokal, pengrajin rotan dapat memperoleh pendapatan yang lebih baik, sehingga mendukung keberlangsungan usaha mereka.

Penting untuk melibatkan orang tua dan komunitas dalam kegiatan widya wisata ini. Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pengrajin dapat menciptakan sinergi yang positif untuk melestarikan seni anyaman. Menurut Prasetyo (2021), dukungan dari orang tua dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan budaya dan pendidikan. 

Keberlanjutan kegiatan ini dapat diperoleh melalui program rutin yang melibatkan pengrajin dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah dapat menjadwalkan kegiatan workshop atau pelatihan yang melibatkan pengrajin lokal, seperti yang diusulkan oleh Amalia (2020). Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar dari kunjungan satu kali, tetapi mendapatkan pembelajaran yang berkelanjutan dan mendalam.

Kegiatan widya wisata ini juga berpotensi meningkatkan kesadaran lingkungan anak-anak. Dengan melihat bagaimana bahan baku rotan diambil dan diproses, anak-anak dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian alam. Menurut Zainuddin (2019), kesadaran lingkungan yang tinggi akan mendorong generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka. 

Secara keseluruhan, kegiatan widya wisata ke Desa Pengrajin Rotan merupakan langkah strategis dalam melestarikan seni anyaman serta membangun generasi yang lebih menghargai budaya lokal. Dengan memadukan aspek pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, diharapkan kegiatan ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak dan masyarakat. Investasi dalam kegiatan ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik, di mana seni dan tradisi akan terus hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, S. (2020). Workshop Kerajinan Sebagai Sarana Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Seni Budaya, 4(2), 65-74.

Arief, M., & Supriyadi, R. (2021). Pelestarian Budaya Melalui Pendidikan Seni di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 6(2), 115-124.

Fatmawati, R. (2020). Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Praktis. Jurnal Pendidikan dan Psikologi, 5(1), 77-85.

Nursalim, T. (2021). Dampak Ekonomi dari Kerajinan Lokal terhadap Masyarakat. Jurnal Ekonomi Kreatif, 2(1), 34-42.

Nuryani, E. (2019). Pembelajaran Budaya Lokal dalam Kurikulum Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dasar, 4(3), 213-220.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun