Mohon tunggu...
Risyad Sholeh
Risyad Sholeh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Pariwisata UGM

Mahasiswa S1 Pariwisata UGM

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kebumen Bercerita, dari Ujung Selatan hingga Utara

20 Juni 2022   17:19 Diperbarui: 20 Juni 2022   17:26 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lambat laun malam pun tiba. Mempertimbangkan kondisi tubuh yang masih lelah dan ketidakramahan jalan lintas provinsi bagi pengendara motor di malam hari, saya memutuskan untuk menginap di rumah salah satu teman saya.

Malam berlalu, di pagi harinya kami melanjutkan eksplorasi menuju Bukit Pentulu Indah di bagian utara Kebumen. Berbekal kopi, kami berharap dapat menyeruput secangkir kopi sembari menikmati matahari terbit. 

Tidak lupa kami berhenti sejenak membeli serabi bakar khas Kebumen  sebagai pengganjal perut di pagi hari. Kami pun berangkat dengan kantuk yang menyelimuti kepala. 

Perjalanan ditempuh cukup jauh, melewati Jalan Karangsambung dengan jalur berkelok dan naik menuju ke atas bukit. Rasa kantuk mulai sembuh diobati oleh pemandangan persawahan dan perbukitan indah di sepanjang jalan.

Satu jam lebih tak terasa, akhirnya kami sampai ke Bukit Pentulu Indah. Untuk menuju ke atas bukit, kami harus berjalan naik sekitar 200 meter dari kawasan parkir. 

Sedikit kecewa, matahari terbit telah berlalu karena tidak tepat waktu. Namun, pemandangan yang disuguhkan sangat indah. Lautan awan yang tidak terlalu pekat menyelimuti Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari kejauhan. 

Rasa kopi dan serabi hangat seakan lebih nikmat sembari mengagumi pemandangan di depan mata. Tidak lupa menyempatkan diri untuk menangkap pemandangan melalui lensa foto untuk konten media sosial. Cukup lama berada di sana, kami memutuskan untuk pulang sebelum terik matahari menyengat. 

Dokpri
Dokpri
Dokpri
Dokpri

Dalam perjalanan, lapar tak terbendung, kami menyempatkan untuk menyantap Nasi Penggel. Makanan unik ini berupa nasi yang dibentuk membulat dengan lauk daun singkong dan jeroan sapi. Setelah rasa kenyang terpenuhi, kami kembali ke rumah. 

Saya pun kembali ke Yogyakarta dan petualangan saya di Kebumen berakhir. Tidak buruk untuk mengisi waktu luang saya selama libur semester. 

Walaupun sedikit melelahkan saat mengeksplorasi dari selatan hingga ke ujung utara Kebumen, perasaan itu dapat tertutupi dengan baik oleh keseruan yang saya alami dengan teman-teman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun