Mohon tunggu...
Risya AngelitaGayatri
Risya AngelitaGayatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya adalah seorang penulis di CV.Rumah Mesin,hobi saya adalah menulis dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Kompos dari Sampah Rumah Tangga Dijamin Untung

6 September 2024   08:46 Diperbarui: 6 September 2024   08:50 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Seiring dengan semakin populernya makanan organik, permintaan terhadap pupuk organik juga mengalami lonjakan yang signifikan. Banyak produsen dan penjual pupuk organik kini merasa kewalahan memenuhi permintaan yang terus meningkat. Ini tentunya membuka peluang besar bagi siapa saja yang ingin memulai usaha di bidang pupuk kompos.

Contoh nyata kesuksesan dalam bisnis pupuk kompos bisa dilihat dari seorang pengusaha di Kabupaten Kutai Timur. Dengan modal awal sekitar Rp 3 juta, ia berhasil meraih keuntungan hingga puluhan juta rupiah per bulan dan menciptakan lapangan kerja bagi 20 orang di daerahnya. Selain mengelola usaha pupuk kompos, ia juga menjual berbagai bibit buah unggul seperti mangga.

Di pasar, harga pupuk kompos saat ini berkisar sekitar Rp 10.000 per kilogram. Namun, harga ini bisa lebih murah jika pembelian dilakukan dalam jumlah besar. Pesanan pupuk kompos seringkali mencapai puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan kilogram, yang menunjukkan potensi keuntungan yang besar dalam bisnis ini.

Jika bisnis pupuk kompos Anda sudah berjalan dengan baik, Anda bisa mempertimbangkan untuk menambahkan produk atau layanan lain. Misalnya, Anda dapat menjual peralatan pembuatan pupuk dan bioktivator---bahan yang mengandung mikroorganisme untuk meningkatkan kualitas kompos. Bioktivator ini bisa dibuat dari sisa bahan yang tidak dapat digunakan dalam pembuatan kompos.

Selain itu, membuka layanan konsultasi pertanian dan pembuatan kompos bisa menjadi langkah yang cerdas. Layanan ini bisa dilakukan sendiri atau dengan bermitra dengan lembaga pertanian. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperkuat citra merek Anda.

Jika Anda tertarik untuk mencoba bisnis pupuk kompos, mulailah dengan membuat kompos dari sampah rumah tangga. Gunakan sisa makanan seperti sayuran dan daging busuk, kertas atau tisu, daun, rumput, dan kotoran hewan. Hindari menggunakan sampah seperti minyak goreng dan kotak makanan yang dilapisi bahan metal atau kaca.

Cara Membuat Pupuk Kompos Menggunakan Sampah Organik Rumah Tangga untuk Bisnis Anda

Setiap bahan organik pada dasarnya dapat mengalami proses penguraian secara alami seiring berjalannya waktu. Proses ini menghasilkan kompos, sebuah jenis pupuk organik yang sangat berguna untuk tanaman.

Kompos, dalam pengertian yang lebih mendalam, adalah bahan organik yang telah melalui proses pelapukan hingga berubah bentuk menjadi seperti tanah. Kompos memiliki sifat yang tidak berbau dan kaya akan unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.

Proses penguraian bahan organik menjadi kompos melibatkan bantuan mikroorganisme aktif, seperti bakteri, jamur, dan mikroba lainnya, yang berperan penting dalam mempercepat transformasi bahan organik tersebut.

 Alat dan Bahan untuk Pembuatan Pupuk Kompos

Alat yang Diperlukan:

1. Pemotong atau Pencacah
   Pisau, golok, atau alat serupa untuk mencacah bahan organik menjadi ukuran kecil.

2. Tempat Penampung Sampah
   Ember atau wadah lain untuk menampung sampah organik.

3. Alat Pengaduk
   Alat untuk mencampur bahan-bahan dalam proses pembuatan kompos.

4. Tempat Melarutkan Sampah  
   Ember dengan lubang-lubang kecil di bawahnya, dilengkapi penutup, untuk proses fermentasi.

5. Ember Penampung Air Lindi
   Ember tambahan untuk menampung air hasil proses fermentasi.

6.Sarung Tangan  
   Untuk menjaga kebersihan dan keamanan saat menangani bahan-bahan.


Bahan yang Diperlukan:

1. Sampah Organik  
   Sisa sayuran, buah-buahan, daun-daunan, dan kertas.

2. Aktivator EM4  
   Dapat dibeli di toko pertanian untuk mempercepat proses pengomposan.

3. Tanah
   Gunakan tanah biasa, bukan tanah liat, untuk campuran kompos.

4. Molase  
   Air gula merah, air gula putih, atau tetes tebu, sekitar 250 cc.

5. Air
   Digunakan untuk melarutkan aktivator dan membasahi campuran.

Langkah-Langkah Pembuatan Pupuk Kompos

1. Cacah Sampah Organik
   Potong sampah organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan menjadi potongan kecil. Ini akan mempercepat proses penguraian.

2. Siapkan Tempat Melarutkan  
   Tempatkan ember penampung air lindi di bawah tempat melarutkan sampah.

3.Campurkan Bahan  
   Masukkan sampah organik yang sudah dicacah ke dalam ember tempat melarutkan. Tambahkan tanah secukupnya.

4. Tambahkan Molase  
   Tuangkan sekitar 250 cc molase ke dalam campuran.

5. Larutkan Aktivator EM4
   Campurkan aktivator EM4 dengan air dalam perbandingan 1:50. Tuangkan larutan ini ke dalam ember berisi campuran sampah organik dan tanah.

6. Aduk Campuran
   Aduk campuran hingga merata. Tutup ember dengan rapat.

7. Simpan di Tempat Teduh
   Letakkan ember di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan tidak terkena hujan.

8. Aduk Secara Berkala
   Aduk campuran setiap minggu untuk memastikan proses pengomposan berjalan lancar.

9. Pupuk Kompos Siap Digunakan
   Kompos akan siap digunakan setelah 7-8 minggu. Air lindi yang tertampung bisa digunakan sebagai pupuk cair untuk tanaman.

Ikuti langkah-langkah ini untuk membuat pupuk kompos yang efektif dan bermanfaat bagi tanaman Anda.

 Manfaat Pupuk Kompos

Pupuk kompos memberikan banyak keuntungan bagi media tanam dan sering kali lebih bermanfaat dibandingkan dengan pupuk kimia, terutama karena dampaknya yang lebih ramah lingkungan dan tidak merusak dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari pupuk kompos:

1. Sumber Unsur Hara  
   Meskipun kandungan unsur hara dalam kompos tidak sebesar pupuk kimia, kompos tetap menyuplai nutrisi penting yang diperlukan oleh tanaman untuk pertumbuhannya.

2. Perbaikan pH Tanah
   Pupuk kompos dapat membantu menyeimbangkan pH tanah secara perlahan, membuat tanah lebih cocok untuk pertumbuhan tanaman dalam jangka panjang.

3. Kandungan Humus
   Kompos kaya akan humus, yang membantu meningkatkan kandungan unsur hara tanah dan memperbaiki struktur tanah.

4. Penggemburan Tanah
   Penggunaan kompos membuat tanah menjadi lebih gembur, yang memudahkan akar tanaman tumbuh dan berfungsi lebih baik dalam penyerapan nutrisi.

5. Peningkatan Kemampuan Menyerap Air
   Tanah yang telah diberi kompos cenderung lebih baik dalam menyerap dan menyimpan air, mengurangi frekuensi penyiraman yang diperlukan.

6. Aktivitas Mikroba yang Lebih Sehat  
   Kompos mendukung kesehatan mikroorganisme tanah, yang berperan dalam penggemburan tanah dan proses pembusukan bahan organik.

7. Pelapukan Mineral
   Kompos turut berperan dalam pelapukan mineral tanah, menjadikannya lebih tersedia bagi tanaman.

8. Pengurangan Mikroorganisme Berbahaya
   Dengan meningkatkan keseimbangan mikroba tanah, kompos membantu menurunkan aktivitas mikroorganisme yang dapat merugikan tanaman.

9. Sumber Makanan untuk Mikroba
   Kompos menyediakan makanan yang diperlukan untuk mikroorganisme tanah, mendukung kesehatan dan aktivitas mereka yang bermanfaat.

Secara keseluruhan, pupuk kompos membantu menjaga kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman dengan cara yang lebih alami dan berkelanjutan dibandingkan dengan pupuk kimia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun