Mohon tunggu...
Ristalica Anggun Nirmala Dewi
Ristalica Anggun Nirmala Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah pribadi yang menyukai teka teki. Sehingga jobi saya adalah suka memecahkan persoalan dan menyukai konten-konten yang berbau misteri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Eksistensi Pancasila secara Internal : Ancaman dari Dalam

20 November 2024   10:00 Diperbarui: 20 November 2024   10:00 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila, sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia, terus dihadapkan pada berbagai tantangan, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Tantangan internal, khususnya, berasal dari dinamika sosial, politik, dan budaya yang terus berkembang di dalam negeri.

Memahami Tantangan Internal

Tantangan internal terhadap eksistensi Pancasila umumnya bersumber dari:

Kurangnya Pemahaman yang Mendalam: Banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang kurang memahami secara mendalam nilai-nilai Pancasila. Akibatnya, penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari menjadi kurang optimal.

Perbedaan Interpretasi: Pancasila seringkali ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai kelompok, sehingga menimbulkan perdebatan dan perpecahan.

Ekstremisme: Munculnya kelompok-kelompok ekstremis yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu, mengancam kerukunan dan toleransi yang menjadi nilai dasar Pancasila.

Individualisme: Meningkatnya individualisme dalam masyarakat modern dapat mengikis nilai-nilai gotong royong dan musyawarah mufakat yang merupakan bagian integral dari Pancasila.

Modernisasi dan Globalisasi: Proses modernisasi dan globalisasi yang begitu cepat dapat membawa pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Bentuk-Bentang Tantangan Konkret

Beberapa bentuk tantangan konkret yang sering muncul adalah:

Radikalisme: Penyebaran paham radikal yang mengarah pada tindakan kekerasan dan intoleransi.

Korupsi: Praktik korupsi yang merajalela dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan negara.

Diskriminasi: Terjadinya diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Polarisasi Politik: Polarisasi politik yang tajam dapat memecah belah masyarakat dan menghambat upaya membangun persatuan.

Hoaks dan Ujaran Kebencian: Penyebaran hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial dapat memicu konflik dan perpecahan.

Upaya Mengatasi Tantangan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya yang komprehensif, antara lain:

Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini dan terus dilakukan secara berkelanjutan.

Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan: Nilai-nilai kebangsaan harus terus dipupuk dan dijaga melalui berbagai kegiatan sosial dan budaya.

Penerapan Hukum yang Tegas: Hukum harus ditegakkan secara tegas terhadap segala bentuk pelanggaran terhadap Pancasila.

Peningkatan Partisipasi Masyarakat: Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam upaya menjaga dan mengembangkan Pancasila.

Kerjasama Antar Lembaga: Semua lembaga negara dan masyarakat sipil harus bersinergi dalam upaya menjaga eksistensi Pancasila

Tantangan eksistensi Pancasila secara internal merupakan masalah kompleks yang membutuhkan solusi yang komprehensif. Dengan pemahaman yang mendalam dan upaya yang sungguh-sungguh, kita dapat menjaga Pancasila tetap relevan dan menjadi pedoman hidup bagi seluruh bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun