Mohon tunggu...
Rissa ningtyas desika saputra
Rissa ningtyas desika saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya desika, hobi saya bernyanyi selain itu saya bisa mengemukakan sebuah ide dalam sebuah topic sehingga nantinya saya akan belajar memperdalami hal baru yang datang di hidup saya lalu saya dapat memanfaatkan ilmu tersebut untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna di masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi dalam Ruang Islam

5 Juli 2024   11:07 Diperbarui: 5 Juli 2024   11:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi itu muncul dari dunia barat dan memiliki perspektif yang sangat berbeda dengan agama Islam. Demokrasi mengandung arti kebebasan yang dimana sebuah kedaulatan itu terletak ditangan rakyat. Demokrasi itu terbentuk dari rakyat untuk rakyat. Maka dari itu, seuatu keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan dari rakyat. Banyaknya perdebatan yang dilakukan atas perbedaan dari makna demokrasi yang berasal dari bahasa asing, tetapi banyak negara yang mayoritas muslim menerapkan hal ini. Dalam demokrasi, lembaga pemerintahan hanya sebagai unsur yang berdampingan dengan struktur sosial baik dalam partai politik, asosiasi dan organisasi. Tetapi pemerintah mengakui bahwa kekuasaan itu mutlak dipegang oleh rakyat.

Konsep demokrasi ini berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu "demos" yang artinya (masyarakat), "krateria" (kekuasaan). Demokrasi adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh pemerintahan yang dimana rakyat dijadikan sebagai masyarakat yang berwenang memegang kekuasaan tertinggi didalam suatu negara. Menurut Abraham Lincoln, dimana demokrasi ini dibentuk dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Pastinya dalam suatu negara masyarakat diberikan suatu kebebasan yang dimana kebebasan ini bukan berarti suatu kebebasan tanpa batasan melainkan kebebasan yang dapat dipertanggung jawabkan. 

Terdapat banyak aturan dialam melaksanakan sebuah demokrasi, yaitu :

  • Kesadaran akan perbedaan
  • Adanya sebuah sistem musyawarah
  • Strategi yang ditetapkan harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
  • Hasil dari musyawarah harus diperoleh dengan jujur dan adil
  • Saling menghormati, membantu, dan saling percaya satu sama lain
  • Adanya pemahaman terkait demokrasi

Demokrasi tidak datang dengan sendirinya, maka dari itu demokrasi membutuhkan suatu upaya agar dapat membantu mewujudkan tujuannya, terkhususnya di dunia Islam. Islam merupakan agama yang mengajarkan dan mengatur segala aspek nilai-nilai kehidupan sosial terkait hubungan keluarga, masyarakat, maupun negara. Al-Maududi sebagai tokoh pemikir politik islam menolak adanya demokrasi. Menurut Al-Maududi dalam ruang Islam tidak menempatkan demokrasi itu berada dalam kekuasaan rakyat. Maka dari itu dapat dikatakan saat ini dunia telah menentang agama karena adanya doktrin dari Barat.

Sebenarnya Islam dan demokrasi ini tidak saling bertentangan, hanya saja pendapat tentang demokrasi antara Islam dan Barat itu berbeda. Dalam Islam demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat melainkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Islam sebagai agama yang tidak dapat disama ratakan dengan demokrasi. Sebab apabila lebih ditelusuri secara dalam dan seksama, pastinya ditemukan ajaran ataupun pandangan islam yang tidak sejalan dengan demokrasi. Istilah dari Qurasih Shihab yang mengatakan bahwa tidak seluruh pertentangan agama itu dapat di musyawarahkan. Hal ini menyatakan bahwa ajaran tertentu yang sudah di intreprestasikan tidak lagi membutuhkan usulan atau pemikiran dari manusia. Pada intinya Islam tidak menolak adanya demokrasi bahkan Islam pun memberikan landasan yang sama yang dilakukan manusia untuk dapat menciptakan demokrasi yang sejahtera karena istilah demokrasi dalam islam lebih mengarah kepada istilah Syura. 

1. Syura

Dimana seseorang diberi kebebasan untuk menyatakan atau memberikan pendapat. Hal yang dapat membedakan antara demokrasi barat dan syura dalam Islam yaitu jika syura, semua orang berhak ikut dalam partisipasi pemerintahan tetapi semua harus kembali kepada Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW dan hukum undang-undang harus berkaitan dengan alquran dan keteladanan Rasulullah. Sedangkan demokrasi barat segala bentuk yang dibentuk pemerintahan harus kembali ke tangan rakyat dan hukum undang-undangnya ditetapkian berdasarkan pengkukuhan dari pada orang yang telah berfikir dan diproses sehingga apakah patas untuk dilaksanakan atau tidak.

2. Kesamaan

Demokrasi harus dilaksanakan atas dasar persamaan anatar kedudukan, derajat, maupun kekayaan dan tidak boleh menganggap rendah dan tingginya seseorang. Islam memerintahkan seseorang untuk saling mengenal, menghormati dan menghargai antara satu sama lain. Merendahkan serajat seseorang berarti menentang nilai-nilai dari ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.

3. Keadilan
Demokrasi harus dijalankan seadil-adilnya tidak boleh memandang itu siapa, apalagi negara Indonesia harus mengedepankan nilai keeadilan sosial bagi seluruh rakkyat Indonesia. Keputusan demokrasi yang salah harus dipertimbangkan dan harus sesuai pada hukum tatanegara. Islam juga menyerukan untuk berbuat adil yang dimana keadilan ini harus menjadi patokan utama dalam menciptakan demokrasi yang sejatera. 

4. Kebebasan

Manusia dibebaskan untuk berkehidupan, beragama,  berpendapat dan lainnya. Islam tidak melarang umat muslim untuk memilih apapun dan siapapun itu asalkan sesuai dengan ajaran yang diberikan. Begitu pula masyarakat yang diberikan kebebasan untuk memilih, berpolitik maupun berdemokrasi. Masyarakat tidak boleh atur dalam kebebasan tetapi negara harus memberikan fasilitas dalam kebebasan tersebut. Contoh : seseorang harus diberikan kebebasan untuk beragama. Negara harus memberikan fasilitas terkait tempat beribadah antara agama satu dengan agama lainnya dan harus bersikap adil. Lalu terkait pemilihan umum, masyarakat tidak boleh diatur dalam memilih. Pilihan siapa yang akan menjadi anggota pemerintahan itu atas dasar keinginan rakyat dan tidak boleh adanya suatu paksaan dari pemerintah ataupun oknum tertentu.

Pemerintah yang merupakan wakil dari pada warga negaranya juga harus memberikan setiap masyarakat untuk bebas dalam menggunakan kepentingan dan melasanakan hak dan kewajibannya. Masyarakat harus memberikan suatu keputusan dengan sendirinya terkait hal apa yang akan mereka laksanakan. Pada intinya demokrasi berdasarkan pada "kebebasan". Maka dari itu wajar apabila dalam perkembangan demokrasi terkait dengan kebebasan banyak yang melakukan pembelaan atas kebenaran karena harus mengedepankan nilai-nilai keadilan misalnya terjalannya hak asasi manusia, kesetaraan dimata hukum, terlaksananya toleransi.  

Terdapat dua kelompok antara kelompok islamis untuk yang konservatif dan modernis bagi kelompok progresif. Kedua kelompok ini masih memperdebatkan antara Islam dan demokrasi. Zartman pernah berpendapat bahwa dari kitab suci lainnya, alquran bisa diinterprestasikan untuk mendukung politik dan sistem pemerintahan karena Alquran tidak secara langsung menyebut demokrasi. Demokrasi yang telah dibentuk oleh dunia barat hingga saat ini dalam dunia Islam tidak semuanya bisa diail dan diterima. Sebab ada
Banyak hal yang dimana ketentuan dan ketetapannya tidak sesuai dengan ajaran Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW. Misalnya, demokrasi yang dibentuk oleh dunia barat mengacu pada sebuah kekuasaan yang dimana ada di tangan rakyat akan tetapi,
manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna pastinya manusia memiliki kebenaran dan kesalahan dalam satu sisi.

Kesimpulannya, Implementasi demokrasi pada negara pernah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW. Tetapi setelah saat itu, sebagian besar negara- negara islam tidak lagi melaksanakan demokrasi tersebut. Demokrasi dan Islam itu tidak sama. Tetapi Islam tidak menolak bahkan Islam dan demokrasi sama-sama berpengaruh dalam memberikan pandangan  dan arahan untuk masyarakat. hanya saja, doktrin yang diterima itu  berbeda-beda. Tetapi, kita sebagai manusia seharusnya dapat bijaksana untuk merubah aturan hidup dan kembali pada unsur utama yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Demokrasi tidak disebutkan dalam Alquran, tetapi Alquran memerintahkan manusia untuk bermusyawarah. Dilihat dari prinsip musyawarah, kebebasan, keadilan, dan tanggung jawab memperlihatkan bahwa syura ini termasuk bagian dari demokrasi. Tetapi pada intinya sesuatu yang berlandaskan dengan nilai-nilai agama dan tidak bertentangan dengan ajaran islam akan menciptakan unsur demokrasi yang baik dan bijaksana. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun