Demokrasi itu muncul dari dunia barat dan memiliki perspektif yang sangat berbeda dengan agama Islam. Demokrasi mengandung arti kebebasan yang dimana sebuah kedaulatan itu terletak ditangan rakyat. Demokrasi itu terbentuk dari rakyat untuk rakyat. Maka dari itu, seuatu keputusan yang ditetapkan oleh pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan dari rakyat. Banyaknya perdebatan yang dilakukan atas perbedaan dari makna demokrasi yang berasal dari bahasa asing, tetapi banyak negara yang mayoritas muslim menerapkan hal ini. Dalam demokrasi, lembaga pemerintahan hanya sebagai unsur yang berdampingan dengan struktur sosial baik dalam partai politik, asosiasi dan organisasi. Tetapi pemerintah mengakui bahwa kekuasaan itu mutlak dipegang oleh rakyat.
Konsep demokrasi ini berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu "demos" yang artinya (masyarakat), "krateria" (kekuasaan). Demokrasi adalah sebuah sistem yang dibentuk oleh pemerintahan yang dimana rakyat dijadikan sebagai masyarakat yang berwenang memegang kekuasaan tertinggi didalam suatu negara. Menurut Abraham Lincoln, dimana demokrasi ini dibentuk dari rakyat, dilaksanakan oleh rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Pastinya dalam suatu negara masyarakat diberikan suatu kebebasan yang dimana kebebasan ini bukan berarti suatu kebebasan tanpa batasan melainkan kebebasan yang dapat dipertanggung jawabkan.Â
Terdapat banyak aturan dialam melaksanakan sebuah demokrasi, yaitu :
- Kesadaran akan perbedaan
- Adanya sebuah sistem musyawarah
- Strategi yang ditetapkan harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
- Hasil dari musyawarah harus diperoleh dengan jujur dan adil
- Saling menghormati, membantu, dan saling percaya satu sama lain
- Adanya pemahaman terkait demokrasi
Demokrasi tidak datang dengan sendirinya, maka dari itu demokrasi membutuhkan suatu upaya agar dapat membantu mewujudkan tujuannya, terkhususnya di dunia Islam. Islam merupakan agama yang mengajarkan dan mengatur segala aspek nilai-nilai kehidupan sosial terkait hubungan keluarga, masyarakat, maupun negara. Al-Maududi sebagai tokoh pemikir politik islam menolak adanya demokrasi. Menurut Al-Maududi dalam ruang Islam tidak menempatkan demokrasi itu berada dalam kekuasaan rakyat. Maka dari itu dapat dikatakan saat ini dunia telah menentang agama karena adanya doktrin dari Barat.
Sebenarnya Islam dan demokrasi ini tidak saling bertentangan, hanya saja pendapat tentang demokrasi antara Islam dan Barat itu berbeda. Dalam Islam demokrasi bukan berada pada kekuasaan rakyat melainkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Islam sebagai agama yang tidak dapat disama ratakan dengan demokrasi. Sebab apabila lebih ditelusuri secara dalam dan seksama, pastinya ditemukan ajaran ataupun pandangan islam yang tidak sejalan dengan demokrasi. Istilah dari Qurasih Shihab yang mengatakan bahwa tidak seluruh pertentangan agama itu dapat di musyawarahkan. Hal ini menyatakan bahwa ajaran tertentu yang sudah di intreprestasikan tidak lagi membutuhkan usulan atau pemikiran dari manusia. Pada intinya Islam tidak menolak adanya demokrasi bahkan Islam pun memberikan landasan yang sama yang dilakukan manusia untuk dapat menciptakan demokrasi yang sejahtera karena istilah demokrasi dalam islam lebih mengarah kepada istilah Syura.Â
1. Syura
Dimana seseorang diberi kebebasan untuk menyatakan atau memberikan pendapat. Hal yang dapat membedakan antara demokrasi barat dan syura dalam Islam yaitu jika syura, semua orang berhak ikut dalam partisipasi pemerintahan tetapi semua harus kembali kepada Alquran dan Sunnah Rasulullah SAW dan hukum undang-undang harus berkaitan dengan alquran dan keteladanan Rasulullah. Sedangkan demokrasi barat segala bentuk yang dibentuk pemerintahan harus kembali ke tangan rakyat dan hukum undang-undangnya ditetapkian berdasarkan pengkukuhan dari pada orang yang telah berfikir dan diproses sehingga apakah patas untuk dilaksanakan atau tidak.
2. Kesamaan
Demokrasi harus dilaksanakan atas dasar persamaan anatar kedudukan, derajat, maupun kekayaan dan tidak boleh menganggap rendah dan tingginya seseorang. Islam memerintahkan seseorang untuk saling mengenal, menghormati dan menghargai antara satu sama lain. Merendahkan serajat seseorang berarti menentang nilai-nilai dari ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
3. Keadilan
Demokrasi harus dijalankan seadil-adilnya tidak boleh memandang itu siapa, apalagi negara Indonesia harus mengedepankan nilai keeadilan sosial bagi seluruh rakkyat Indonesia. Keputusan demokrasi yang salah harus dipertimbangkan dan harus sesuai pada hukum tatanegara. Islam juga menyerukan untuk berbuat adil yang dimana keadilan ini harus menjadi patokan utama dalam menciptakan demokrasi yang sejatera.Â
4. Kebebasan