Drama korea atau yang lebih dikenal sebagai "k-drama" telah memjadi fenomena global yang memengaruhi banyak aspek kehidupan, terutama di kalangan remaja. Popularitas drama Korea di kalangan remaja dapat dipelajari dari sudut pandang psikologis mengungkap berbagai faktor yang menyebabkan popularitas yang luar biasa ini.
DAYA TARIK PSIKOLOGIS
1. Identifikasi dan Aspirasi
Remaja sedang dalam tahap pembentukan identitas mereka sendiri, dimana mereka mencari figur yang dapat dijadikan panutan. Serimgkali karakter dalam drama Korea digambarkan sebagai orang yang menarik, kuat, dan penuh semangat. Remaja cenderung mengidentifikasi diri dengan tokoh-tokoh ini dan bercita-cita untuk menjadi seperti mereka. Misalnya, karakter protagonis yang berani menghadapi kesulitan dapat menjadi sumber inspirasi bagi remaja untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata.
2. Pelarian dari Realitas
Akibat tekanan akademik, sosial, dan keluarga, masa remaja sering kali diwarnai oleh tekanan dalam hidup mereka. Drama Korea memberikan penghilang stres dengan dunia yang berbeda dari kehidupan nyata. Remaja dapat melarikan diri dari dunia nyata dan terlibat dalam dunia fiksi yang penuh dengan emosi dan petualangan dengan alur cerita yang dramatis dan romantis.
3. Emosi dan Katarsis
Drama Korea terkenal mampu menyentuh perasaan penontonnya. Pembaca dapat mengalami berbagai perasaan dalam cerita yang penuh dengan liku-liku emosional, mulai darikisah cinta yang manis hingga konflik yang menyayat hati. Proses ini yang disebut katarsis, membantu anak-anak mengkomunikasikan dan memahami perasaan mereka melalui cerita yang mereka tonton.
DAYA TARIK SOSIOLOGIS
1. Fenomena Budaya Populer
Dengan popularitas K-pop, budaya Korea secara keseluruhan termasuk drama mendapat perhatian internasional. Selain itu, tren ini juga dipicu oleh media sosial, dimana diskusi tentang drama Korea sangat aktif dan interaktif di platfrom seperti Twitter, Instagram, dan Tiktok. Remaja sering terlibat dalam komunitas online ini, berbagai pandangan, meme, dan rekomendasi, yang semakin memperkuat popularitas drama Korea.
2. Nilai Budaya dan Sosial
Pentingnya keluarga, persahabatan, dan cinta adalah hal-hal yang umum dipikirkan orang di drama Korea. Remaja pada umumnya mudah memahami dan menghargai prinsip-prinsip ini, meskipun ada perbedaan budaya. Selain itu, masalah sosial seperti tekanan akademik, bullying, dan kesetaraan gender sering diangkat dalam drama Korea. Isu-isu ini resonate dengan kehidupan sehari-hari remaja.
3. Produksi Berkualitas Tinggi
Drama Korea memiliki standar produksi yang sangat tinggi, dengan akting yang hebat, skenario yang kuat, dan sinematografi yang indah. Komponen-komponen ini membuat konten yang menarik dan menyenangkan untuk ditonton. Remaja yang tumbuh di era teknologi dengan akses mudah ke berbagai jenis konten lebih cenderung mencari hiburan berkualitas tinggi. Banyak remaja memilih drama Korea karena memenuhi persyaratan ini.
Tidak hanya popularitas drama Korea di kalangan remaja memengaruhi preferensi hiburan dan norma sosial mereka, tetapi banyak remaja mulai mengikuti tren fashion, kosmetik, dan gaya hidup yang dilihat dalam drama. Misalnya, pakaian yang dikenakan oleh karakter dalam drama sering kali menjadi tren dikalangan remaja.
Selain itu, drama Korea memengaruhi cara remaja berpikir tentang dinamika sosial dan hubungan. Drama Korea menggambarkan hubungan romantis dan ideal yang seringkali membentuk standar dan harapan di dunia nyata. Namun, ini juga dapat menimbulkan tantangan, seperti mengharapkan hubungan asmara yang tidak realistis.
Kesimpulannya yaitu drama Korea sangat populer tidak hanya mempengaruhi preferensi hiburan remaja tetapi juga gaya hidup mereka, nilai-nilai sosial, dan harapan mereka terhadap hubungan. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami bagaimana popularitasnya memengaruhi kehidupan remaja modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H