1. Pentingnya Kerja Keras dan Disiplin:Etika Protestan, khususnya dalam ajaran Calvinisme, mengajarkan bahwa kerja keras adalah salah satu bentuk panggilan hidup yang mendalam. Pekerjaan dilihat bukan hanya sebagai cara untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga sebagai cara untuk memuliakan Tuhan. Oleh karena itu, individu yang menjalankan pekerjaannya dengan serius dan berdisiplin dipandang sebagai orang yang menjalankan kehidupan religius yang baik.
 2. Asketisme dan Pengendalian Diri:Etika Protestan mendorong penghindaran terhadap kemewahan dan hidup sederhana. Orang-orang Protestan, terutama dalam aliran Kalvinis, cenderung lebih fokus pada tabungan, investasi, dan pengelolaan keuangan yang bijaksana, bukan pada konsumsi berlebihan. Asketisme ini berarti menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu dan lebih mengutamakan reinvestasi keuntungan untuk berkembang.
3. Predestinasi:Dalam ajaran Kalpinisme, terdapat konsep predestinasi, yaitu keyakinan bahwa Tuhan telah menentukan siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang tidak. Untuk membuktikan bahwa mereka adalah bagian dari orang yang terpilih, individu Protestan berusaha menunjukkan tanda-tanda keberhasilan material atau "berkat Tuhan" melalui kerja keras dan pencapaian mereka. Keberhasilan ekonomi sering kali dianggap sebagai indikator dari pemilihan ilahi.
4. Individualisme:Etika Protestan menekankan pentingnya individu dalam mencari panggilan hidup dan menjalani kehidupan secara mandiri. Masyarakat Protestan lebih mengutamakan pengembangan diri dan kesuksesan pribadi melalui usaha sendiri, yang mendukung pembentukan kapitalisme dengan memotivasi individu untuk mencapai keberhasilan ekonomi.
Â
5. Rasionalitas dan Pengelolaan yang Efisien:Pengaruh etika Protestan dalam perkembangan kapitalisme modern juga terlihat dalam sikap rasional dan efisien dalam mengelola usaha dan sumber daya. Keinginan untuk mengelola waktu dan sumber daya secara efektif berkaitan dengan etika Protestan yang mendukung organisasi dan perencanaan yang cermat dalam bekerja.
Hubungan dengan Kapitalisme:Weber berpendapat bahwa etika Protestan memainkan peran penting dalam menciptakan "semangat kapitalisme" modern, di mana individu tidak hanya bekerja untuk bertahan hidup, tetapi juga berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan memanfaatkan kesempatan secara efisien. Prinsip efisiensi dan penundaan kepuasan pribadi demi keuntungan jangka panjang menjadi landasan bagi pengembangan kapitalisme industri.
 Kritik dan Kontroversi:
Walaupun teori Weber cukup berpengaruh, ada kritik terhadap pandangannya, yang menganggap bahwa kapitalisme muncul karena faktor ekonomi dan struktural lainnya, bukan hanya akibat etika Protestan. Namun, pengaruh etika Protestan dalam membentuk nilai-nilai sosial dan ekonomi di dunia Barat tetap menjadi topik yang menarik dalam studi sosiologi dan sejarah ekonomi.
Sumber:
(1) Makalah Tindakan dan Interaksi Sosial antarindividu dan antarkelompok [DOC] | Academia.edu Link
(2) Tindakan sosial menurut Max Weber [PPT] | Academia.edu Link
(3) Tindakan sosial [DOC] | Academia.edu Link
(4) Analisis Tindakan Sosial Max Weber di Lingkungan Sekitar Masyarakat Makassar dalam Kehidupan Sehari-hari [PDF] | Academia.edu Link
(5) RPP – Tindakan Sosial di Dalam Masyarakat | Academia.edu Link
(6) Proses Proses Sosial Nilai dan Norma Sosial | Academia.edu Link