Mohon tunggu...
Risna Nugroho
Risna Nugroho Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger, Ibu Rumah Tangga, Homeschooler, Chiang Mai, Thailand, tulisan lainnya di blog.compactbyte.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

New Normal yang Tidak Normal, Mendingan di Rumah Saja

26 Mei 2020   20:53 Diperbarui: 26 Mei 2020   20:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mana mungkin semua orang diharapkan punya kendaraan pribadi. Kalau melihat padatnya angkutan umum jam berangkat dan pulang kerja, sudah jelas kebanyakan orang menggunakan angkutan umum. 

Lalu sekarang semua mau disarankan menggunakan kendaraan pribadi? Emang ada subsidi buat beli kendaraan saat ini? Bensinnya bagaimana? Terus dengan adanya aturan ganjil genap, berarti setiap orang wajib beli 2 kendaraan pribadi, supaya punya plat ganjil dan genap.

Untuk anak sekolah juga saya tidak bisa bayangkan melarang anak-anak untuk tidak bermain bersama. Untuk tidak bermain di lapangan sekolah, untuk saling menjaga jarak, untuk menggunakan masker sepanjang hari. Lalu saya baca saran untuk memperpendek waktu belajar, ya tidak apa asal jangan bikin siswa membawa pulang setumpuk pekerjaan rumah.

Penutup

Pandemi ini bikin sakit kepala semua orang, baik dari yang membuat regulasi maupun yang menjalankannya. Memang akhirnya mendingan di rumah saja, tapi kok rasanya di rumah sajapun tidak normal. 

Sebagai makhluk sosial, manusia butuh berinteraksi dengan manusia lainnya, butuh jalan-jalan melihat keluar, bukan cuma keluar rumah tapi ke luar kota. Makanya dari dulu ada studi banding jalan-jalan ke luar negeri, tidak cukup dengan melihatnya lewat video saja.

Terkadang ada perasaan: "Aduh rambut sudah perlu dipotong, saatnya ke salon mumpung sudah buka lagi". Terus hati berkata, "Eh tapi, gimana jaga jarak dengan tukang salon?". Berdebat lagi dengan diri sendiri bilang, "Amanlah asal ikuti aturan yang disarankan, pakai masker dan tidak pegang sana sini". Terakhir waktu mau berangkat baca berita, "Ada 81 orang positif Covid-19 dari salon yang baru dibuka". Hati mau mendebat dan berharap itu berita hoax. Akhirnya tetap saja  balik kanan, gak jadi pergi dan mending di rumah saja.

Pandemi ini memang situasi tidak normal, dan sampai pandemi berlalu, semua new normal itu tidak normal. Sekarang ini, semua merindukan masa-masa normal yang benar-benar normal. Bukan new normal yang masih sangat jauh dari normal. 

Ya sudahlah, mari berdamai dengan diri sendiri. Bijak memilih, kalau tidak punya pilihan ya ikuti aturan new normal, tapi kalau masih bisa memilih mendingan di rumah saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun