Mohon tunggu...
Risnanda Deva Martha
Risnanda Deva Martha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember Hobi Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Kotoran Sapi Menggunakan Bakteri Rhizobium sp oleh Tim Pengabdian Universitas Jember

31 Oktober 2024   12:51 Diperbarui: 31 Oktober 2024   13:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Sosialisasi Pembuatan Pupuk Orgnaik Padat granular

Desa Mayangan merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Masyarakat pada desa tersebut banyak yang memiliki kandang sapi di rumahnya sehingga menghasilkan banyak limbah kotoran sapi. Pemanfaatan limbah kotoran sapi perlu dilakukan karena limbah kotoran sapi yang dibiarkan dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan. 

Fidela et al (2024), menyebutkan bahwa terdapat tiga permasalahan yang bersumber dari limbah ternak, yaitu produksi gas noxius, pencemaran tanah akibat penumpukan kotoran ternak yang berlebih, dan pencemaran air. Sehingga diperlukan inovasi teknologi yang bertujuan untuk mengolah kotoran sapi menjadi produk yang lebih berguna dan bermanfaat. 

Tim pengabdian Echophysiology of Tropical Plant Universitas Jember memberikan inovasi teknologi pemanfaatan limbah kotoran sapi dengan menjadikan pupuk organik padat (POP).

Tim pengabdian Echophysiology of Tropical Plant Universitas Jember melakukan kegiatan sosialisasi dan pendampingan pembuatan pupuk organik padat dengan sasaran kelompok tani "Muneng Makmur II" di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Kegiatan pengabdian dilakukan pada bulan Juni hingga Agustus dan dihadiri oleh ketua dan perwakilan petani yang tergabung dalam kelompok tani. Petani antusias dalam mengikuti program pengabdian untuk memanaatkan limbah kotoran sapi. Moch. Said selaku ketua kelompok tani Muneng Makmur II menyampaikan terima kasih karena Universitas Jember memberikan perhatian kepada kami para petani dan kelompok tani selalu mendapatkan program pengabdian sehingga dapat mengabdikan ilmunya kepada masyarakat".

Kegiatan pengabdian dilaksanakan di rumah ketua kelompok tani dengan melibatkan dosen, mahasiswa, dan kelompok tani. Alat dan bahan telah disediakan oleh dosen dan mahasiswa sehingga pada acara tersebut sosialisasi dan pelatihan dapat berlangsung. 

Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu kegunaan serta manfaat dari pembuatan pupuk organik granular dari limbah kotoran sapi yang dienkapsulasi menggunakan bakteri Rhizobium spp. Selama kegiatan sosialisasi para petani antusias dalam mendengarkan dan beberapa juga ada yang memberikan pertanyaan terkait manfaat dan cara pengaplikasian pupuk tersebut.

 Setelah kegiatan sosialisasi berlangsung, dilakukan praktik pelatihan bersama dengan petani langsung sehingga petani dapat memahami dari pelatihan yang diberikan. Pelatihan tersebut memerlukan alat berupa mesin granulator penggiling, hand sprayer, timba 20 L, karung, dan cetok. Bahan yang digunakan yaitu kotoran sapi, bekatul, tepung kanji, air, EM-4, molase, bakteri Rhizobium spp., dan dolomit.

Proses pembuatan pupuk organik granular yang di enkapsulasi dengan bakteri Rhizobium spp. yaitu dengan mengambil kotoran sapi yang sudah kering kemudian ditambahkan dengan EM-4, molase, dan air untuk memfermentasi kotoran sapi tersebut. Proses fermentasi berlangsung selama kurang lebih 14 hari dengan indikator sudah tidak memiliki bau kotoran sapi, memiliki warna lebih gelap, remah, dan gembur. 

Setelah proses fermentasi selesai, untuk mengurangi kadar air dan sebagai bahan makanan bakteri diberi tambahan bekatul. Setelah itu, kotoran sapi diberi larutan kanji sebagai perekat agar nantinya pupuk granular tidak mudah hancur. Selanjutnya kotoran sapi digiling dan dibuat menjadi granular dengan mesin giling granulator. Pupuk granular yang telah digiling selanjutnya diletakkan di tempat terbuka agar pupuk dapat lebih kering dan memadat. 

Tahap terakhir yaitu pemberian bakteri Rhizobium spp. dengan melarutkan kemudian menyemprotkan pada pupuk granular hingga merata. Tujuan pemberian bakteri Rhizobium spp. yaitu untuk meningkatkan efektifitas pupuk granular, karena bakteri tersebut dapat menyediakan unsur hara N di dalam tanah (Purwani dan Sucahyono, 2021).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun