Sebagai contoh, kelompok preman yang sebelumnya terlibat dalam pemerasan di kawasan industri bisa diberi pelatihan dalam bidang lain, seperti perbengkelan, tata boga, atau teknisi otomotif. Dengan keterampilan baru ini, mereka dapat memperoleh penghasilan yang sah dan mengurangi ketergantungan pada tindakan kekerasan atau pemerasan untuk bertahan hidup.
6. Monitoring dan Evaluasi
Agar solusi yang diterapkan dapat berjalan efektif, penting untuk melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Keperawatan komunitas dapat berperan dalam mengumpulkan data tentang perkembangan situasi dan melakukan penyesuaian terhadap program yang sedang berjalan.
V. Kesimpulan
Premanisme di Karawang merupakan masalah sosial yang memerlukan penanganan secara komprehensif dan melibatkan berbagai pihak. Metode intervensi partnership dalam keperawatan komunitas dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah ini, dengan cara pemberdayaan masyarakat, kolaborasi dengan aparat keamanan dan pemerintah, pendampingan psikososial bagi korban, serta pemberdayaan ekonomi. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan memanfaatkan kekuatan kolaborasi, diharapkan premanisme di Karawang dapat diminimalisir, menciptakan kondisi yang lebih aman dan sejahtera bagi seluruh warga.
Salah satu contoh konkret intervensi partnership dalam mengatasi premanisme di Karawang adalah program "Gerakan Peduli Keamanan dan Kesejahteraan Masyarakat" (GPKKM). Dalam program ini, perawat komunitas bekerja sama dengan pemerintah setempat, kepolisian, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H