Saat membuka pintu kami pun tidak mendapati apa-apa, kecuali seonggok tubuh tua yang berayun-ayun di balik pintu diselimuti malam bergerimis. Seketika itu juga kami terbelalak. inilah akhir yang dipilih lelaki tua.
Cerpen ini pernah terbit dalam Buku Antologi Cerpen "Warna-Warni Cerita di Sore Hari" penerbit Citra Airiz dengan judul yang sama.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!