Hanya dingin dan desah angin malam yang menemaniku, kala ku ingat matamu kawan
Tajam tak terpejam, menatap puing-puing kegundahan
Andai bisa diubah
Mungkin aku ingin menjadi seperti yang kau mau
entahlah
Namun caramu terlalu ambigu untuk ku pahami
ah...
rasanya tak ada gunanya mengeluh pada keyboard, menggumam pada dinding, dan menyesali jarum jam yang tak pernah berdetak mundur.
Bersamamu diriku hilang
Tenggelam dalam keterpurukan emosi, kecurigaan, dan ketidakpercayaan diri.
Jatuh dan hanyut dalam kesedihan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!