Mohon tunggu...
Risma Savitrioni
Risma Savitrioni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kampanye Wastra Melalui Tagar #BerkainBersama dan #BerkainGembira di Instagram Hidupkan Industri Tekstil

22 Oktober 2022   11:04 Diperbarui: 22 Oktober 2022   11:06 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Swara Gembira dan Remaja Nusantara sebagai Pelopor Berkain

Kampanye dan challenge untuk mengajak masyarakat berkain di kehidupan sehari-hari ini disebarluaskan oleh sebuah komunitas yang aktif memperjuangkan revolusi seni dan budaya Indonesia, yaitu Swara Gembira dan Remaja Nusantara. Melalui akun Instagram @swaragembira dan @remajanusantara_komunitas tersebut memberikan edukasi seputar wastra secara detail. Mulai dari sejarah wastra, fakta-fakta mengenai wastra, memperkenalkan motif-motif wastra, memberikan inspirasi dalam memadupadankan wastra dengan aksesori modern, hingga menghadirkan pagelaran wastra (Zilingotrade.id). Pada tanggal 10-16 Juni 2022 pagelaran wastra telah diadakan yang berlokasi di Lucy in The Sky SCBD selama 7 hari 7 malam. Nama pagelaran tersebut adalah PestaWastra dengan tagline nya yang apik "Perayaan Kain Nusantara Para Remaja". Terdapat berbagai kegiatan di dalamnya seperti, menampilkan koleksi-koleksi kain, menghadirkan kelas untuk mengajarkan cara penggunaan kain dengan berbagai gaya, hingga menjual hasil koleksi wastra. Tidak hanya itu, acara pagelaran tersebut dihadiri oleh kalangan seniman dan public figure seperti Arawinda Kirana, Tara Basro, Rachel Amanda, dan sebagainya dalam rangka mendukung pelestarian kain tradisional. Kain-kain yang dijual oleh Pasar Wastra dibanderol mulai dari seratus ribuan hingga tiga ratus ribuan dengan kualitas yang bagus. Selain itu, Swara Gembira juga tampak mendatangi festival musik terpopuler se-Indonesia, yaitu Synchronize Fest 2022 yang bertemakan Lokal Lebih Vokal. Pada kesempatan tersebut Komunitas Swara Gembira menampilkan pagelaran untuk Guruh Sukarno Putra, yakni seorang seniman dan politikus di hari ketiga pada tanggal 9 Oktober 2022. Kehadiran Swara Gembira secara tidak langsung ingin menggaungkan bahwa kain tradisional pun dapat dipakai untuk acara festival musik. Lebih dari itu, Synchronize Fest bersama Swara Gembira memberikan inspirasi dalam berkain di festival sesuai genre musik yang telah diunggah di Instagram. Sehingga para kalangan muda mudi yang senang mendatangi festival musik dapat berkreasi dengan wastra yang dimilikinya.

Gambar 3. Inspirasi berkain di acara festival oleh Synchronize fest dan Swara Gembira (sumber gambar: @remajanusantara_)
Gambar 3. Inspirasi berkain di acara festival oleh Synchronize fest dan Swara Gembira (sumber gambar: @remajanusantara_)

Berkain sebagai Representasi Kebebasan Berekspresi 

Tren tagar #berkainbersama dan #berkaingembira ini bertujuan untuk mendorong kaum muda mudi untuk bersama-sama menggunakan kain dalam aktivitas sehari-hari yang dapat dimodifikasi sesuai kreativitasnya masing-masing. Dalam penggunaannya ada yang menjadikan wastra seperti sarung yang dipadankan dengan kemeja, kemudian dibentuk seperti kemben dan dihiasi dengan aksesori agar menambah dimensi estetika penampilan, lalu bisa juga di lengkapi dengan sneakers agar terkesan modern, serta berbagai macam kreasi-kreasi penggunaan kain lainnya. Tren ini merepresentasikan bahwa dalam memakai kain di kegiatan sehari-hari bukanlah hal yang merepotkan terlebih lagi ketinggalan zaman. Melalui tren ini membentuk pola pikir kalangan muda lebih terbuka dan tidak lagi memandang kain hanya sebagai pakaian yang digunakan saat acara resmi saja tetapi dapat digunakan di berbagai suasana (A Rahmi, ANB Prastowo, DCC Biwono, dan RH Puspitasari, 2021). Dengan adanya tren #berkainbersama dan #berkaingembira pada sosial media Instagram menjadikah platform tersebut sebagai wadah bagi masyarakat terutama kalangan muda untuk menyuarakan kebebasan berekspresi dan berkontribusi dalam melestarikan kain tradisional.

Pengaruh Kampanye #BerkainBersama dan #BerkainGembira

Melalui gerakan kampanye #Berkainbersama dan #BerkainGembira di platform Instagram memicu semangat jiwa kalangan muda untuk semakin mengenal, semakin sadar, dan membangkitkan rasa memiliki akan budaya berkain. Sehingga dengan adanya kemajuan media elektronik memberi kemudahan bagi para pengguna sosial media untuk mengakses informasi tentang pengetahuan dan ragam jenis wastra. Maka dari itu warisan kain tradisional semakin dihargai dan diapresiasi. Kemudian, akibat dari kemudahan menyebarkan dan mengakses segala informasi membuat para content creator berusaha memberikan contoh-contoh inspirasi gaya dalam berkain. Hal ini memotivasi generasi Z untuk berkreasi perihal cara-cara berkain. Karena kain dapat dibentuk menjadi apapun sesuai keinginan pemakai. Selain itu, semakin terdorongnya masyarakat dalam memakai kain memberikan pengaruh positif kepada pelaku industri tekstil. Dengan adanya peluang tersebut, produsen kain dapat memanfaatkan kesempatan untuk memproduksi kain-kain tradisional yang lebih berkualitas. Peluang ini akan membantu para pengusaha UMKM kain dan menggerakan laju perekonomian. Berdasarkan sudut pandang pembangunan sosial partisipatif, masyarakat telah berperan sebagai partner pemerintah guna mewujudkan pembangunan baik dari segi ekonomi maupun sosialnya. #BerkainBersama dan #BerkainGembira membuktikan bahwa kedua tagar tersebut mempunyai efek yang kuat dalam membangun kehidupan sosial-budaya dan membantu pertumbuhan ekonomi dari segi industri tekstil. Diharapkan tagar tersebut dapat terus meluas agar kampanye untuk berkain dalam kegiatan sehari-hari dapat mengubah pola pikir masyarakat yang masih tabu terhadap keberadaan kain tradisional. Sehingga budaya kain tradisional tetap terjaga dan terlestarikan.

 

KESIMPULAN

Letak geografis Indonesia dan pengaruh dari budaya luar melahirkan keberagaman kebudayaan. Sebagai bangsa yang baik sudah sepatutnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut. Cara sederhana yang dapat dilakukan oleh kalangan muda dalam berkontribusi untuk negaranya adalah dengan memanfaatkan sebaik mungkin kemajuan media elektronik. Salah satu media elektronik yang banyak digunakan oleh kaum muda mudi adalah sosial media Instagram. Instagram memfasilitasi penggunanya untuk mengunggah foto dan video. Para penggunanya dapat menggunakan fitur ini dalam mengkampanyekan gerakan berkain seperti yang dilakukan oleh komunitas Swara Gembira dan Remaja Nusantara.

Komunitas tersebut mengajak para remaja-dewasa untuk menggunakan kain di kehidupan sehari-hari. Karena masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kain hanya dipakai pada acara tertentu saja. Sehingga komunitas Swara Gembira dan Remaja Nusantara berusaha mengubah pola pikir lawas itu. Selain itu untuk memperluas jangkauannya mereka memanfaatkan fitur tagar di Instagram agar orang-orang yang sebelumnya tidak saling mengenal dapat bersatu menyuarakan gerakan berkain sebagai representasi dari kebebasan berekspresi. Tagar yang digaungkan adalah #berkainbersama dan #berkaingembira. Dilihat dari kata tersebut jelas bahwa tagar ini ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan kain supaya budaya kain tradisional kita tetap eksis walaupun hampir termakan di zaman globalisasi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun