2. Melalui penyampaian wacana kebangsaan di depan publik rakyat oleh golongan elit.
      3. Melalui kegiatan yang menyasar kelompok sosial tertentu di masyarakat.
- Filantropisme sebagai jaringan pengaman sosial                                                                          Â
Tindakan-tindakan filantropis, hadirnya sukarelawan atau orang-orang yang memiliki empati (bederma) untuk memberikan sumbangsih dari harta, tenaga maupun waktunya demi menciptakan kesejahteraan dan kebaikan orang lain dan komunitas yang sangat menonjol pada tahun 1950-an. Bentuk-bentuk filantropis tersebut seperti:
 1. Khitanan anak yatim piatu.
 2. Pengglangan dana sosial.
3. Bantuan kelompok politik dan.
 4. Kerja bakti.
Â
- Perkumpulan sebagai wadah kewargaan                                                                               Â
 Perkumpulan ini kebanyakan diinisiasi dan dijalankan oleh kaum terpelajar. Pada tahun 1950-an, setelah Indonesia merdeka pemuda dan kaum terpelajar menginisasi terbentuknya wadah kewargaan. Selain itu, pada era ini terdapat berbagai macam perkumpulan dan organisasi dari kalangan yang bukan pelajar misalnya ibu-ibu rumah tangga, warga kampung dan petani. Lewat perkumpulan tersebut, warga berpartisipasi dalam merespon maupun mencari solusi dari berbagai permasalahan yang ada. Perkumpulan tersebut untuk mewujudkan:                                                                                 Â
  1. Perkumpulan kelompok sosial
Perkumpulan ini merupakan salah satu organisasi masyarakat yang marak pada masa itu untuk pembentukan koperasi. Tujuan dari koperasi tersebut adalah untuk perbaikan kehidupan rakyat.