Mohon tunggu...
risma riskita
risma riskita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

Pencari Ilmu di Kampus Impian Semua Orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin

8 Juni 2023   16:49 Diperbarui: 8 Juni 2023   18:34 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Assalamualaikum WrWb. Konten dan ulasan ini dibuat untuk memenuhi tugas UAS Mata Kuliah Agama Islam II. Selamat Membaca

Judul:

"Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Minat dan Kesadaran Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin di Kalangan Masyarakat dan Mahasiswa di Era Digital"

Kata Pengantar

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan pada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan. Serta shalawat dan salam pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tulisan ini berjudul "Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Minat dan Kesadaran Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin di Kalangan Masyarakat dan Mahasiswa di Era Digital" sebagai salah satu kompetensi mata kuliah Agama Islam II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Antropologi Universitas Airlangga yang diampu oleh Dr. H. Moh. Adib, Drs., MA.
Tulisan ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan para penulis sadar dengan betul akan hal tersebut. Oleh karena itu, pintu kritik dan saran terkait tulisan ini kami buka dengan sangat lebar. Penulis juga berterima kasih pada dosen serta penulis artikel yang kami gunakan, berkat mereka tulisan ini dapat diselesaikan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan semoga pula Allah SWT memberkahi ilmu yang tercantum di dalam tulisan ini.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Konsep Islam Rahmatan Lil Alamin dapat dipahami dari ajaran Islam yang berkaitan dengan akidah, ibadah dan akhlak. Di era digital saat ini, terdapat gempuran globalisasi dan modernisasi dalam hal ini Antropolog muslim dapat bersaing dengan tetap berpegang teguh pada Rahmatan Lil Alamin untuk menghadapi segala tantangan di era digitalisasi. Era digital adalah dimana masyarakat sangat tergantung dengan media sosial dan derasnya informasi berbasis online. Konsep Rahmatan Lil Alamin inilah yang menjadi acuan bagi seorang antropolog muslim dalam bertindak. Seorang antropolog di masyarakat memiliki peranan yang penting dalam hal meningkatkan literasi yang berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin di kalangan masyarakat dan mahasiswa.

Antropolog merupakan sebutan bagi seorang ahli antropologi. Sebagai seorang antropolog, tugas dan perannya berkutat pada penelitian, pengevaluasian hingga turut berperan dalam menetapkan kebijakan publik. Pada dasarnya peran utama antropolog adalah meneliti fenomena sosial budaya yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat. Bagi seorang ilmuwan atau ahli antropologi, meneliti adalah tugas utama. Peran utamanya adalah membagi ilmu yang dimiliki dengan cara memproduksi suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Era digital dewasa ini tentu memudahkan bagi siapa saja termasuk ilmuwan, kemudahan yang dapat dirasakan adalah mudahnya dalam mengakses sumber daya digital, penelitian menjadi lebih efisien, dan membagikan hasil temuan penelitiannya kepada masyarakat luas. Salah satu keunggulan platform digital yang dapat dimanfaatkan bagi antropolog adalah digunakan sebagai media dalam memahami dan mempresentasikan budaya di era digital (Matt, 2023).

Dengan berpegang teguh kepada konsep Rahmatan Lil Alamin seorang antropolog muslim dapat menjadi acuan serta membantu dalam peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat maupun mahasiswa. Antropolog muslim yang dalam bertindak selalu berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadis serta perilaku Nabi Muhammad SAW akan menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim yang unggul dan juga sebagai seorang ilmuwan yang luar biasa hebat. Akan tetapi, era digital yang semakin kompleks akan menimbulkan tantangan yang akan dihadapi oleh siapa saja termasuk seorang ilmuwan sekalipun. Adapun antropolog muslim nusantara atau Indonesia yang dapat menjadi contoh dan motivator terutama dalam dunia IPTEK dan literasi dengan berpegang teguh dengan konsep Rahmatan Lil Alamin di kalangan masyarakat dan mahasiswa yaitu Usman Pelly dan Prof. Dr. Irwan Abdullah. Kedua pemikiran beliau diatas sangat membantu dalam meningkatkan literasi digital karena beliau diatas selalu berpegang teguh pada konsep Rahmatan Lil Alamin. Tujuan penulis membuat tulisan ini sebagai wadah informasi penulis dan juga pembaca untuk dapat memahami peran antropolog muslim dalam meningkatkan minat dan kesadaran literasi yang berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin dikalangan masyarakat serta mahasiswa di era digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun