Mohon tunggu...
Risma Nabila Haniza
Risma Nabila Haniza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahsiswi

hobi saya adalah tidur dan menonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kualitas Hidup Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) Ditinjau dari Kepatuhan Minum Obat Antiretrovial

30 Juli 2023   20:10 Diperbarui: 30 Juli 2023   20:10 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Ketidakpatuhan dalam pengobatan ini akan memberikan kesempatan pada virus bereplikasi sehingga dapat menurunkan CD4 dan akan terjadi resistensi dalam tubuh ODHA sehingga membuat kulitas hidup ODHA menjadi buruk. Edukasi yang benar dan mudah untuk dipahami tentang kepatuhan minum ARV perlu dilakukan secara rutin dan baik pada ODHA maupun kerabat terdekatnya. Adanya kebiasaan yang baik dari kepatuhan minum obat ARV oleh ODHA ditandai dengan tahu, mau dan hafal frekuensi minum obat ARV tersebut. ODHA dapat dibantu dengan bantuan keluarga menggunakan alarm membantu mereka mengingatkan waktu dalam minum obat ARV. Untuk menekan jumlah virus yang baik maka diperlukan tingkat kepatuhan ARV yang tinggi. Tingkat kepatuhan yang lebih rendah mungkin saja terjadi karena faktor biaya untuk berobat misalnya seperti biaya transportasi dari rumah ke fasilitas kesehatan, adanya efek samping obat serta stigma terhadap pasien HIV/AIDS.

Dengan mengukur kualitas hidup, suatu penyakit dapat dikaitkan dengan faktor risikonya. Kualitas hidup juga dapat memantau kemajuan tujuan kesehatan suatu negara serta mengidentifikasi suatu kelompok dengan persepsi kesehatan yang buruk sehingga dapat dilakukan intervensi untuk memperbaiki situasi tersebut. Kepatuhan minum obat ARV tidak menjadi faktor langsung atau faktor utama yang berhubungan dengan kualitas hidup ODHA karena terdapat banyak elemen atau faktor lain.

Jenis kelamin, usia, status pernikahan, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan tingkat kepatuhan minum obat tidak berhubungan dengan kualitas hidup ODHA. Sebaliknya, tingkat pendapatan, lama terdiagnosa, lama terapi ART, tingkat dukungan keluarga, tingkat stigma dan tingkat depresi berhubungan dengan kualitas hidup ODHA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun