Mohon tunggu...
Risman Senjaya
Risman Senjaya Mohon Tunggu... Lainnya - Writer Wannabe

Writer wannabe. Hobi fotografi dan musik. Peminat novel Tere Liye dan Ika Natassa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Deja Vu Pengangguran

19 November 2020   14:13 Diperbarui: 19 November 2020   17:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reno berhenti meruntuki dirinya saat Midah, mengantarkan pesanannya. Gadis cantik anak mpok Lela itu meletakkan mie instan rebus dan segelas teh manis hangat dihadapan Reno. Ia lalu duduk di samping Reno, dengan jarak yang sangat dekat. Sesuatu yang membuat Adul dan Mamat cemburu.

"Masih belum dapat pekerjaan, Kak?" tanya Midah. Mata gadis usia awal dua puluh itu berbinar menatap Reno yang sedang mengaduk mie instan. Sesaat Reno memandang wajah Midah yang setali tiga uang dengan artis sinetron Faradilla Yoshi.

"Iya, ini masih cari-cari lowongan kerja di internet. Midah ngga kuliah daring?" tanya Reno sambil menghirup kuah mie rebus yang masih mengepul.

"Lagi males kuliah, Kak. Banyak tugas pula, bikin pusing," jawab Midah sambil merengut.

"Kamu ngga boleh begitu, Midah. Kalau ada kesulitan dalam tugas kuliah, Kakak siap bantu. Katanya mau jadi GM. Mana ada GM pemalas macam ini," goda Reno yang disambut cubitan oleh Midah. Reno terkekeh sambil meringis.

"Ya udah, Midah ke dalam dulu, mau kuliah," ujar Midah sambil bersungut dan berlalu meninggalkan Reno.

"Bye, Ibu GM yang sadis." Reno menggoda Midah sambil mengelus-elus bekas cubitan. Midah lalu membalikkan tubuhnya dan menjulurkan lidahnya pada Reno.

Tiba-tiba gawai Reno berbunyi, seorang kawan lama menelepon. Setelah berbasa-basi, Reno terlibat percakapan serius. Kawan lama itu membawa kabar yang membuatnya bimbang.

"Ya sudah.... Lo pikir-pikir aja dulu tawaran Gue ini, tapi jangan lama-lama. Besok pagi apa pun keputusan Lo, hubungi Gue. Bisa?" tanya suara di gawai Reno. Sekian detik berpikir, Reno pun mengiyakan. Percakapan selesai setelah satu dua kalimat.

Di kamar kontrakan, Reno melamun memikirkan tawaran kawan lamanya itu. Tawaran yang bisa jadi solusi masalah keuangan dirinya. Pekerjaannya pun ringan dan bisa dilakukan dimana saja, asal daring. Hanya saja ada hal yang masih mengganjal di hatinya. Nurani dan akalnya sedang berdiskusi. Karena diskusi tak menemukan titik temu, akhirnya dilakukanlah voting. Akal berhasil mempercundangi nurani.

Akhirnya Reno menerima pekerjaan dari kawan lamanya itu. Setelah mendapatkan penjelasan lengkap, Reno pun memulai pekerjaan barunya itu. Reno diberi katalog dan tugasnya hanya menawarkan orang-orang untuk melakukan transaksi. Tak ada gaji pokok, yang ada hanya komisi yang bergantung pada jumlah transaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun