Baru-baru ini aku menghancurkannya
Yang tersisa hanya puing-puingnya.
Susah payah kupugar puing-puing prasasti kesetiaan
Keindahan ragawi masih mudah memperdaya diri ini
Halus tutur kata masih mudah membius diri ini
Manisnya kisah masih mudah menjerat diri ini
Siapa yang harus kusalahkan...?Â
Mata...? Telinga...? Akal...?Â
Tapi semua bermuara padamu, hati...!Â
Dengan apa akan kau rekatkan puing-puing ini...?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!