Mohon tunggu...
Rismanda Dwi Saputra
Rismanda Dwi Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Surabaya

Saya memiliki hobi menulis dan membaca. Saya juga memiliki kepribadian sebagai pendengar yang baik. Selain itu, saya menyukai topik konten favorit yang berhubungan dengan kesehatan mental, kata-kata motivasi, dan self healing.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

10 Teknik Memberikan Respons Mendengarkan Aktif sebagai Strategi dalam Komunikasi Interpersonal yang Efektif

7 Januari 2025   08:40 Diperbarui: 7 Januari 2025   08:37 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya yakni ketika ada pembicara yang menyampaikan pesan ini “Saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Semua tugas menumpuk dan deadline semakin dekat.” Lalu, lawan bicara sebagai pendengar menjawab “Jadi, Anda merasa tertekan dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan dalam waktu singkat”. Dalam parafrase juga direspon dengan singkat yakni menggunakan kata "ya” atau “tidak”, karena dalam hal ini akan dapat memastikan bahwa keefektifan parafrase tetap berdasarkan pada maksud pembicaranya.

9. Merefleksi

Refleksi adalah upaya untuk mengungkapkan kembali atas perasaan dan makna yang terselubung dalam isi pesan pembicara. Refleksi berbeda dengan parafrase. Refleksi lebih merespons isi pesan dalam segi afektif, emosional atau perasaan dari pembicara yang disampaikan oleh lawan bicara. Sedangkan, parafrase lebih kepada merespons isi pesan pembicara dari segi situasi, orang, objek, atau ide yang sedang dibicarakan. 

Refleksi bertujuan untuk mendorong pembicara dalam mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya, dimana perasaan-perasaan yang dialami oleh konseli dapat secara intensif menyadari perasaan yang sedang mempengaruhinya, serta tidak lupa dapat membantu untuk menata perasaan dari segala bentuk perbedaan atas semua perasaan-perasaan yang ada dalam dirinya. Seperti, perasaan sedih, marah, senang dan lain sebagainya.

Contohnya yakni ketika ada pembicara yang direspons oleh pendengar atau lawan bicaranya dengan kalimat “Tampaknya anda merasa sedang sedih saat ini”. Dalam hal ini, respons balik dari pembicara juga akan menyatakan jawaban singkat seperti “ya” atau “tidak”. Namun, dalam hal ini juga perlu untuk memperhatikan kata yang tepat untuk merespons isi pesan afektif atau emosional dengan cara membedakan antara kata satu dengan kata yang lainnya, seperti antara kata sedih dapat diganti dengan gelisah.

10. Merangkum

Merangkum adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendengar atau lawan bicara dalam membuat kesimpulan atas informasi yang telah disampaikan oleh pembicara dari awal hingga akhir komunikasi interpersonal yang telah berlangsung. Dimana rangkuman ini dapat menjadi timbal balik atas penyampaian berbagai informasi dan pesan, serta menjadi hal yang paling penting dalam teknik mendengarkan aktif, karena jika pendengar atau lawan bicara tidak dapat merangkum secara lengkap, jelas, dan sesuai, maka akan dapat memunculkan pandangan yang negatif dari pembicara yakni pembicara tersebut seperti merasa tidak didengarkan, tidak diperhatikan, dan tidak dihargai.

Caranya adalah dengan mendengarkan dengan sesama dari awal sampai akhir pembicara membahas berbagai permasalahannya. Kita sebagai pendengar atau lawan bicaranya perlu untuk mendengarkan dengan dibuktikan dengan adanya rangkuman sebagai wujud bahwa memang konselor tersebut memperhatikannya dari awal hingga akhir.

Maka dari itu, penting untuk memberikan rangkuman dalam akhir komunikasi interpersonal, karena jika rangkuman tersebut diberikan kepada pembicara akan dapat menambah nilai kepercayaan dan nilai penghargaan atas semua hal yang telah disampaikan oleh pembicara dan yang diberikan kepercayaan dan penghargaan tersebut adalah pendengarnya. Oleh karena itu, mendengarkan secara aktif dalam komunikasi interpersonal pun dapat efektif berlangsung dan dapat saling menguntungkan antara pembicara maupun lawan bicara  atau pendengar.

Baca artikel menarik lainnya di https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun