Air mata Linda kembali berjatuhan usai ia mengingat ucapan Anwar. Linda nyaris tidak kuasa untuk keluar rumah menuju mesjid. Hatinya benar-benar hancur jika mengingat kejadian yang menimpa sosok yang dulu semakin hari semakin dicintainya itu.
Anwar ditembak Polisi Diraja Malaysia dalam sebuah demo "Gayang Malaysia" di Kuala Lumpur. Anwar disangka sebagai provokator yang menyuruh demontran untuk membakar bendera Malaysia.
"Bang, kabar kematianmu benar-benar buat Linda terpukul. Bang, Linda menerima lamaranmu. Ini Linda menggunakan kerudung yang abang berikan dulu. Sekarang, karena abang sudah tidak ada maka biarlah kerudung ini menjadi kerudung idul fitri."
"Uniiiiii..cepat dong. Takbiran mau mulai tu."
Suara panggilan adiknya menyadarkan Linda dari lamunan. Dengan kerudung putih Linda keluar rumah bersama adiknya.
"Wah, Uni Linda cantik bana. Pasti banyak yang akan lirik Uni nanti di takbir."
"Ssssstt. Berisik. Ayo cepat. Ntar kita terlambat."
"Lindaaa. Lindaa..."
Sebuah suara panggilan sampai ketelinga Linda. Dan dengan sekali paling ia langsung mengarah pada sebuah wajah. Wajah yang membuatnya tidak mampu bersuara, berkedip, bahkan juga untuk bergerak.
"Linda. Jangan bertanya apa-apa dulu ya. Semuanya akan abang jelaskan usai akad nikah kita, tanggal 11/9, satu hari usai lebaran idul fitri."
Saleum Kompasiana
Selamat Idul Fitri - Maaf Lahir Bathin
Risman A Rachman
Aceh - Indonesia