Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah-kisah Dasyat dan Indah Itu

22 April 2010   12:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:38 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu ketika Abu Bakar yang terkenal dengan perangainya yang lemah lembut dan sabar berbicara mendakwahkan Alquran kepada seorang Yahudi yang bernama Finhash. Tetapi, Finhash menjawab: “Abu Bakar, bukan kita yang membutuhkan Tuhan, tapi Dia yang butuh kepada kita. Bukan kita yang meminta-minta kepada-Nya, tapi Dia yang meminta-minta kepada kita. Kita tidak memerlukannya, tapi Dia yang memerlukan kita. Kalau Dia kaya, tentu Ia tidak akan minta dipinjami harta kita, seperti yang didakwahkan pemimpinmu itu. Kalau Ia kaya, tentu Ia tidak akan mengatakan ini. Yang dimaksudkan Finhash adalah Firman Allah, “Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. dan Allah Maha Pembalas jasa lagi Maha Penyantun. (Qs. At Taghaabuun [64]:145).

Abu Bakar pun tidak tahan mendengar jawaban itu. Ia marah. Ditamparnya muka Finhash itu keras-keras. “Demi Allah,” kata Abu Bakar, “kalau tidak karena janji yang telah diikrarkan Rasulullah untuk melindungi kalian, pasti aku pukul kepalamu.” Kemudian Finhash mengadukan perlakuan Abu Bakar ini kepada Nabi Muhammad saw., tanpa menceritakan penghinaan yang telah ia lakukan terhadap Allah. Kemudian turunlah firman Allah atas kejadian ini. “Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan, ‘Sesunguhnya Allah miskin dan Kami kaya’. Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), ‘Rasakanlah olehmu azab yang membakar’.” (Qs. Al Imran: 181).

Di sudut pasar di Kota Madinah ada seorang buta yang setiap harinya selalu meneriakkan Muhammad orang gila. Setiap hari ada orang yang menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Suatu hari orang buta tersebut merasakan jika orang yang menyuapinya kali ini bukanlah orang yang biasa menyuapinya. Berkatalah orang buta dan tua itu, “Kau bukanlah orang yang biasanya menyuapiku, ke manakah gerangan orang yang biasa menyuapiku.”

Orang yang ada di hadapannya bertanya, “Bagaimana kau tahu aku bukanlah orang yang biasa menyuapimu sedangkan engkau adalah orang yang tidak bisa melihat?”

Orang tua itu pun menerangkan, “Orang yang setiap harinya menyuapiku akan mengunyah makanan itu lebih dahulu sebelum memasukkan ke mulutku karena ia tahu gigiku sudah tidak kuat lagi mengunyah makanan.”

Orang yang ada di hadapannya yang ternyata adalah Abu Bakar menahan tangis dan bertanya kembali, “Tahukah engkau siapa yang biasa menyuapimu setiap hari?”

Orang tua dan buta itu pun menggelengkan kepala. Abu Bakar barkata, “Orang yang menyuapimu setiap hari adalah Muhammad yang biasa engkau caci maki dan sekarang ia telah tiada.”

Betapa terkejutnya orang tua itu mengetahui akan hal itu. Ia pun tersungkur menangis dan seketika itu juga mengucapkan kalimat syahadat sebagai sebuah pengakuan atas ke-Esa-an Tuhan dan kemulian.Tulisan seutuhnya bisa diklik disini.

Tadinya pingin menafsir kisah-kisah itu dalam konteks kekinian. Namun karena maksud dihati hanya ingin menyerap sari pembelajaran agar pikiran, hati, dan jiwa lebih tenang maka saya memutuskan untuk menikmatinya saja dan dengan menukilkannya kembali disini berharap ada juga teman yang menjalani hal yang sama. Tapi sungguh ini bukan tulisan saya dan mohon dikoreksi jika kisah-kisah di atas adalah kisah nihil belaka. Tentu saya berharap itu kisah yang benar dan begitulah adanya akhlak nabi yang juga menjadi tauladan bagi yang mau mengikutinya.

Saleum Kompasiana

RismanAceh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun