Mohon tunggu...
Risma Klaudia
Risma Klaudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNDIKSHA

Saya memiliki hobi menyanyi dan berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Asumsi Implementasi Punia dalam Dua Arah Yadnya

9 Juli 2023   15:23 Diperbarui: 9 Juli 2023   15:45 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Danapathyodano Jantuh Svakar-Maphalamacnute"

Artinya:

Kepada siapapun yang yang melakukan atau memberikan dana punia, maka ia akan menikmati hasil dari kebajikannya itu sendiri sesuai dengan keikhlasannya.

Gambar 2. Berdana Punia https://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/dana-punia.html
Gambar 2. Berdana Punia https://sejarahharirayahindu.blogspot.com/2012/03/dana-punia.html

Punia dalam bentuk yadnya, tidak hanya berupa uang. Tetapi, dapat diberikan berupa benda-benda yang berguna untuk sesama dan pengalaman atau berbagi cerita. Dengan adanya Punia, akan membantu kehidupan kita sebagai wujud Dharma dalam mencapai Mokshartam Ya Ca Iti Dharma. Setelah pembahasan Yadnya dan Punia, dikaitkan terhadap ajaran Dharma dalam prinsip umat Hindu "Tat Twam Asi". Dengan filosofi kata "Tat" berarti itu atau dia, "Twam" berarti kamu atau diri kita sendiri, dan "Asi" artinya: adalah. Dari penjelasan terkait Yadnya di atas, juga mengingatkan kita sebagai makhluk sosial terhadap Tat Twam Asi bahwa kita adalah sama dan kembali kepada masing-masing persepsi setiap individu.

 

ASUMSI OPSI DEWA YADNYA ATAU MANUSA YADNYA?

Pembahasan selanjutnya adalah terkait contoh implementasi dari Yadnya. Saat ini, tidak sedikit umat Hindu lebih memilih untuk menghamburkan uang dalam melakukan upacara-upacara keagamaan baik itu berupa Ngaben, Ngenteg Linggih, dan sebagainya, daripada bersedekah ke anak-anak yang kurang mampu. Istilahnya seperti masyarakat masih acuh untuk memberikan sedekah kepada yang membutuhkan. Secara realita, kedua hal ini adalah sama, yaitu bentuk dari pelaksanaan Yadnya.

Yadnya pada dasarnya bersifat tidak memaksa, namun Yadnya juga dilakukan untuk hal-hal yang seharusnya dipertimbangkan berdasarkan penggunaan dan manfaatnya. Dalam pelaksanaan Dewa Yadnya, umat Hind akan memberikan upacara tertentu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Berdasarkan ketulusan hati, setiap keluarga atau ddaerah setempat akan membuat upacara berdasarkan punia yang dimiliki atau hail sumbangan bersama. Permasalahan yang terjadi, tidak sedikit daerah ataupun masyarakat yang melaksanakan upacara secara besar-besaran.

Masyaraka biasanya berbondong-bondong untuk membeli buah, bunga, dan sarana pembuatan banten lainnya dengan nominal yang cukup besar. Dengan banyaknya nominal dan kuantitas tersebut, menyebabkan sisa pada buah dan sarana banten yang telah diperoleh. Hal ini menyebabkan terjadinya pemborosan dana, dan sering ibu-ibu rumah tangga mengeluh terkait pengeluaran pada pembuatan banten. Padahal, pembuatan banten bukanlah hal yang bersufat memaksa dan tidak seharusnya untuk dikeluhkan.

Banten merupakan wujud persemabahan suci yang harus didasarkan pada ketulusikhlasan seseorang sebarai tanda terima kasih atas Anugerah yang diberikan oleh Hyang Widhi Wasa. Disamping penggunaan Dana Punia untuk keperluan banten, terdapat pemanfaatan Punia yang dilakukan pada kegiatan kecil seperti membeli arak untuk para lelaki yang menjaga banten hingga dini hari. Biasanya di beberapa kegiatan upacara keagamaan Hindu di Bali terdapat permainan seperti Mong-Mongan atau permainan memasangkan uang pada gambar yang kemungkinan akan muncul pada dadu kocok. Kegiatan tersebut tentunya menghibur masyarakat setempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun