Mohon tunggu...
Risma Ariesta
Risma Ariesta Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa S1 Bahasa dan Sastra Arab IAIN Salatiga

Tertarik dengan penelitian terkait bahasa dan sastra. Senang menulis cerita mulai dari pengalaman nyata, sampai imajinasi di kepala.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Metode BISA sebagai Strategi Pembelajaran Bahasa Arab di Era Revolusi Industri 4.0

1 September 2020   09:39 Diperbarui: 1 September 2020   09:27 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk pengajarnya sendiri, Yayasan BISA mengadopsi sistem MLM (Multi Level Mudarris), dimana para alumnus program BISA sebelumnya bisa menjadi musyrif/ah (pembimbing) untuk angkatan selanjutnya. Dengan menerapkan sistem tersebut, maka Yayasan BISA sendiri dapat menampung kuota peserta yang lebih banyak pada setiap angkatannya. Sehingga, semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pembelajaran bahasa Arab di era revolusi industri 4.0 ini.

Pentingnya mempelajari bahasa Arab ialah karena bahasa arab adalah kunci untuk memahami agama Islam dengan sempurna. Yayasan BISA hadir sebagai salah satu solusi bagi para generasi milenial yang hendak belajar bahasa Arab, namun tidak bisa masuk lembaga pesantren untuk mengikuti pembelajaran intensif. Namun dengan menggunakan metode BISA, para peserta memiliki kesempatan yang sama untuk belajar bahasa Arab seperti santri di pesantren pada umumnya. Karena kurikulum maupun kitab-kitab yang dikaji dan dipelajari dalam program BISA turut mengadopsi dari pesantren yang dikemas secara modern sehingga menarik minat generasi milenial untuk bersemangat dalam belajar Bahasa Arab.

Dengan demikian, masalah generasi milenial untuk belajar bahasa Arab kian dipermudah dengan adanya sistem yang terintegrasi secara online. Maka, harapannya tidak ada lagi alasan bagi para pembelajar bahasa Arab yang mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu susah. Sebenarnya, hanyalah kemauan diri untuk terus berproses dan berprogres yang harus senantiasa diperbaharui dan dipraktekkan dalam pembicaraan sehari-hari.

Tantangan pembelajaran bahasa Arab di era revolusi industri 4.0 terjawab dengan adanya sistem yang terintegrasi serta kurikulum dan silabus yang sangat mudah dipahami untuk kalangan orang awam, yang bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan non formal di pesantren.

NB : Artikel ini telah menjadi juara dua dalam lomba menulis yang diadakan oleh ITHLA DPW III Jawa Tengah pada tahun 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun