Pendekatan lintas mata pelajaran yang terintegrasi menggabungkan konsep-konsep dari  Matematika, Sains, Bahasa dan Seni, dan Pengetahuan Sosial.
 Model ini diterapkan dengan menggabungkan mata pelajaran (interdisipliner) dan mengutamakan topik, keterampilan, konsep, dan sikap yang saling  berkaitan antar mata pelajaran.
 Untuk membuat suatu topik, guru harus  terlebih dahulu memilih konsep dari beberapa mata pelajaran dan kemudian menghubungkannya dengan topik untuk mencakup beberapa mata pelajaran dalam satu paket  pembelajaran tematik.
 Penerapan model ini di sekolah dasar harus mampu mengintegrasikan seluruh aspek pembelajaran  bahasa sehingga keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara berkembang berdasarkan rencana yang  utuh.
 Kelebihan model ini adalah siswa merasa puas dengan adanya  keterkaitan dan keterkaitan antar  disiplin ilmu yang berbeda, sehingga menambah wawasan dan kesadaran guru.
 Jika diterapkan dengan sukses, ini bisa menjadi model ideal untuk pembelajaran  di lingkungan sekolah melalui "hari integrasi.
" Kelemahan model ini adalah sulitnya menemukan hubungan antara mata pelajaran  yang satu dengan mata pelajaran yang lain, sulit menemukan hubungan antar aspek keterampilan yang berkaitan satu sama lain, dan sulit menemukan hubungan antar aspek keterampilan yang berkaitan.
 satu sama lain, dan sulitnya menemukan koordinasi yang baik antar tim pengajar terkait mata pelajaran.
 Tangani topik tersebut dengan perencanaan dan pembagian waktu kelas yang tepat.
 Model ini digunakan ketika guru ingin menggabungkan beberapa kompetensi  yang  serupa dari  mata pelajaran yang berbeda.
 Tema akan ditemukan nanti dan menjadi setelah semua keterampilan dasar terintegrasi.