Secara etimologi, model berasal dari bahasa italia yakni modello yang dapat diartikan dari berbagai dimensi.
Sedangkan Pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan untuk memungkinkan terjadinya proses belajar yang dirancang, dilaksanakan dan dievaluasi secara sistematis agar dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut secara aktif, efektif dan inovatif.
Pada model pembelajaran menurut Zaini dalam Krisitarsia,dkk 2012, model pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar.
Menurut Sukmasari dalam Krisitarsia,dkk 2012 Model pembelajaran adalah suatu rencana Pembelajaran bahasa Indonesia tidak dimasukkan untuk mempelajari fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik secara tepisah-pisah.
Fonolofi, morfologi, sintaksis, dan semantik diajarkan dalam konteks perlunya unsur bahasa itu untuk memproduksi bahasa yang baik dan benar dan komunikatif.
Hal yang perlu diperhatikan adalah konteks penggunaannya, tujuan belajar bahasa adalah memperoleh kemampuan menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan, sesuai dengan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa.
Konsep pendekatan komunikatif memaparkan bahwa bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk berbagai macam fungsi sesuai dengan apa yang ingin disampaikan penutur, seperti menyatakaan sikap faktual (mengidentifikasi, melaporkan, mengoreksi) menyatakan sikap intelektual (setuju, tidak setuju, menyanggah) menyatakan sikap moral (penghargaan,minta maaf, menyatakan penyesalan) dan bersosialisasi) (memperkenalkan diri, menyapa, menyampaikan selamat).
Hal itu mengisyaratkan bahwa pembelajaran bahasa itu bertujuan untuk membina kompetensi berbahasa yaitu aspek berbicara, menyimak, membaca dan menulis.
Dalam konteks pembelajaran di SD/MI, suatu pembelajaran dapat dinilai efektif bila pembelajaran itu telah mencapai tujuan khusus yang telah ditetapkan dalam kurikulum, yang pada dasarnya tujuan khusus tersebut telah mengacu kepada Tujuan Umum Pendidikan Nasional yang tertulis dalam Undang-Undang No.
Dengan kata lain, dalam pembelajaran telah terpenuhi apa yang menjadi tujuan dan harapan yang hendak dicapai.
Tujuan yang diinginkan dalam pembelajaran itu mencakup pembentukan kemampuan, sikap, keterampilan, pengembangan kepribadian,n serta kemampuan penguasaan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni) krissandi, dkk (2018, 85-138) .
Permainan bahasa merupakan permainan untuk memperoleh kesenangan dan untuk melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).
Apabila suatu permainan menimbulkan kesenangan tetapi tidak memperoleh keterampilan berbahasa tertentu, maka permainan tersebut bukan permainan bahasa.
Sebaliknya, apabila suatu kegiatan melatih keterampilan bahasa tertentu, tetapi tidak ada unsur kesenangan maka bukan disebut permainan bahasa.
Sebuah permainan disebut permainan bahasa, apabila suatu aktivitas mengandung kedua unsur kesenangan dan melatih keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan menulis).
Setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus secara langsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Aktivitas permainan digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara yang menyenangkan Pembelajaran berbasis permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu ; a.
Menyediakan aktivitas pembelajaran yang atraktif, karena dalam permaina peserta didik merasa senang dan cenderung aktif, b.
Menciptakan suasana yang menyenagkan dan rilek sehingga dapat membantu peserta didik mencapai tujuan yang ditetapkan.
Permainan yang tepat pada waktu yang tepat dan orang yang tepat dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan menarik, memberikan tujuan berguna yang dapat menguatkan pembelajaran, bahkan dapat menjadi semacam tujuan dan ukuran bagi peserta didik.
Namun, jika pembelajaran berbasis permainan tidak didesan dan dikelola dengan baik akan muncul beberapa kelemahan, yaitu : a.
Peserta didik dapat terjebak hanya pada kesenangan bermain dan melupakan tujuan belajarnya, c.
Peserta didik hanya menghabiskan waktu untuk jalannya permainan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai seluruhnya.
Permainan dalam belajar bukanlah tujuan, melainkan sebagai sarana untuk mencapai tujuan, yaitu meningkatkan pembelajaran.
Metode pengajaran adalah salah satu aspeknya  yang penting dalam kemajuan pendidikan  sekolah Uang muka bisa bermanfaat  sumber daya manusia,  kemampuan siswa, kesempatan belajar,  dan budaya daerah tersebut. dari sisi lain,  zaman perubahan menjadi semakin cepat  mensyaratkan bahwa pembelajaran dapat memberikan kompensasi  perubahan-perubahan ini. Metode pembelajaran  yang bisa dianggap seimbang  perubahan  adalah jalan yang lurus,  metode kontekstual, metode konstruksi,  metode kuantitatif dan metode partisipatif.  Prinsip belajar adalah kesadaran akan tujuan,  perhatian, minat dan motivasi,  kesiapan, tindakan komitmen  lugas, berani menghadapi masalah,  dampak kesuksesan, perbedaan individu,  dan reaksi ganda. Strategi pembelajaran mengacu pada  perilaku dan proses berpikir  digunakan untuk mempengaruhi siswa  apa yang dipelajari termasuk prosesnya  memori dan metakognisi. Kurikulum  Ini fleksibel, dinamis, progresif dan  luas Sifat dasar ini  relevansi, efektivitas, efisiensi, konsistensi,  dan fleksibilitas. Belajar adalah  pengetahuan, keterampilan, dan sikap baru  apa yang tumbuh dan kapan seorang individu  mengkomunikasikan informasi dan  lingkungan dan terjadi kapan saja.  Proses belajar disebut juga aktivitas  mengajarkan apa langkah-langkahnya  tindakan adalah tentang bagaimana  menyajikan materi pelajaran kepada siswa  dapat mencapai tujuan pendidikan  dirumuskan. Model  pelajaran di atas  hanyalah perbandingan dasar  mengembangkan  pembelajaran tersebut  Bahasa. Perluasan dan pendalaman  Tentu saja Anda bisa menyesuaikannya sesuai keinginan Anda  tingkat sekolah dan perkembangan  murid Cakupan materi dan level  Kesulitan materi juga harus diperdalam  tentunya bisa disesuaikan dengan levelnya  tingkat  sekolah dan  perkembangan  murid Cakupan materi dan level  Kesulitan materi juga harus diperhatikan  perkembangan intelektual dan spiritual siswa,  seperti minat, kecerdasan dan lingkungan  lingkungan sosial tempat pembelajaran berlangsung. Satu hal lagi yang sangat penting  belajar itu seperti dirinya sendiri  suasana tersebut dapat diciptakan oleh guru sendiri  materi dalam proses pembelajaran  Itu penting, tetapi ada beberapa hal yang sangat penting  Yang terpenting adalah semangat gurunya  tentang apa yang ingin dia ajarkan  agar siswa merasakan apa adanya  guru mengajar, apalagi jika  gurunya tidak tahu apa-apa  sifat siswa yang diajarnya  akan sulit untuk mencapainya  Pembelajarannya, GURU-nya  seseorang yang patut dikagumi dan ditiru  apapun yang keluar dari mulut seseorang  Guru menjadi  model aturan  siswa itu sendiri. Jadi itu bagus  sebelum pelajaran  Jika diterapkan, alangkah baiknya bagi siapa pun  Guru harus mempersiapkan segalanya  apa yang akan dia katakan  siswa sehingga guru dapat dan melakukannya  Antisipasi ketika siswa tidak melakukannya  bisa setuju dengan apa yang dia katakan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H