Mohon tunggu...
Risma YuliaMarsya
Risma YuliaMarsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hai saya adalah seorang mahasiswa fakultas ekonomi, yang ingin memulai terjun di dunia penulisan selain itu untuk memenuhi penugasan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender

12 November 2024   01:09 Diperbarui: 12 November 2024   01:23 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan

Kesetaraan Gender dalam tatanan sosial

Kesetaraan gender di Indonesia

Sebelum membahas kestaraan gender, taukah kalian apa itu gender? Gender adalah suatu kaitan yang ada hubungannya antara laki-laki dan perempuan. Tetapi tidak bersifat kodrati (jadi gender bisa diubah), kesetaraan gender ada karena adanya kesepakatan antar orang-orang, seperti peran, fungsi, dan kedudukan. Sedangkan Seks adalah suatu perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang berdampak besar kepada anggapan masyarakat-masyarakat awam. Seks adalah kodrat yang telah ditentukan oleh sang pencipta.

 Kesetaraan gender di indonesia masih perlu dipertanyakan, karena masih banyak sekali masyarakat yang beraggapan bahwa peran, fungsi, dan tanggung jawab laki-laki tidak dapat dilakukan oleh perempuan (hanya bisa dilakukan oleh orang laki-laki) begitu pula sebalikknya. 

 Anggapannya seperti bahwa orang laki-laki hanya bertanggung jawab untuk bekerja dan menafkahi istri dan anaknya. Dan seorang perempuan harus membersihkan rumah, melahirkan, hamil, memasak, meyusui, melayani suami, merawat anak. Belum lagi juga bertanggung jawab pada orang tua. Banyak para wanita yang dilarang berkarir hanya karena tugas-tugas yang membebani mereka. Padahal sebenarnya hal itu bukan tanggung jawab mereka sendiri. Hal ini disebabeabakn karena adanya tradisi diindonesia bahwa laki-laki ya laki- laki, peempuan ya perempuan mereka berbeda. 

Peran perempuan dalam tatanan sosial

 Perempuan sekali saja kata itu disebut langsung terbayang betapa banyak artian yang langsung muncul didalam pikiran kita. Seorang Perempuan memiliki banyak sekali peran dalam ruang lingkup sosial, tidak hanya menjadi seorang ibu dan istri saja perempuan bisa menjadi apa saja dan siapa saja.

 Perempuan sangatlah spesial dapat melakukan apapun, seorang perempua tidak boleh takut untuk berkarir, meskipun dia memeiliki tanggung jawab yang amat besar untuk menjadi seorang ibu dan istri seharusnya itu tidak menghalangi peerempuan untuk bisa terus berkarir, karena tidak hanya laki-laki saja yang diperbolehkan untuk berkarir, tetapi perempuan juga ingin berkari menjad orang-orang yang bereperan dan memengaruhi. 

Mengapa laki-laki selalu diutamakan dalam hampir pada tiap kesempatan

 Mengapa sih laki-laki cenderung lebih diutamakan hampir disetiap kesempatan. Secara umum Laki-laki cenderung lebih uat dari pada perempuan baik dalam kekuatan fisik dan emosional. Penjelasan singkat mengenai kemampuan laki-laki dan perempuan dari penjelasan saintik :  

Hormon Testosteron

 Hormon Testosteron yang ada pada laki-laki dihasilkan lebih banyak dibandingkan Hormon Testosteronpada perembuan dengan selisih 15 hingga 70 ng/dL. Hormon Testosteron berfungsi untu merangsang pertumbuhan otot (peningkatan massa otot). Jadi dapat disimpulkan bahwa kekuatan yang dimiliki laki-laki lebih unggul daripada milik perempuan dengan alasan yang sudah sangat logis dan saintis.

Komposisi tubuh

 Seorang laki-laki rata-rata memiliki massa otot yang lebih banyak daripada lemknya sedangkan pada wanita berbanding terbalik dengan hal ini.

Ukuran jantung dan paru-paru

  Pada laki-laki cenderung memiliki ukuran jantung dan paru-paru lebih besar daripada wanita. Hal ini menyebabkan laki-laki bisa melakukan aktivitas lebih banyak dan lebih berat daripada wanita.

Faktor evolusi dan genetik

 Faktor evolusi tentunya berpengaruh dalam tiap-tiap kegiatan. Seperti laki-laki cenderung lebih melakukan aktivitas fisik yang berat dari pada perempuan.

 Sedangkan faktor genetik juga berpengaruh, karena pada genetik diturunkan bagaimana sifat, karakter dan struktur tubuh akan terbentuk.

Kedudukan laki-laki dan perempuan dalam kaca islam

  Dalam islam kedudukan laki-laki dan perempuan dibantang sama. Derajat seorang perempuan telah dimuliakan dalam zaman nabi. Pada zaman sebelum nabi perempuan dipandang sbebelah mata, dipandang hina disetiap tempat, dan juga dianggap sebagai aib karena perempuan-perempuan dianggap lemah pada masa itu. Lalu pada masa nabi semua hal iti disalahkan. Kedudukan perempuan diangkat dan dimulyakan.

 Sesungguhnya perempuan sangatlah kuat dimana dia diamanahi oleh sang pencipta untuk mengnadung, melahirkan, dan meyusui hal ini tidak dapat dilakukan oleh orang laki laki. 

Tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender

 Dalam mewujudkan sebuah kesetaraan gender tentu saja ada tantangan-tantangan yang harus dilewati terlebih dahulu. Tantangan-tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender antara lain :

Diskriminasi gender

Diskriminasi gender tentunya bisa terjadi di berbagai unsur-unsur kehidupan, dimana kita tidak dapat menghindarinya. Diskriminasi gender tentunya disebabkan oleh banyak hal seperti perbedaan kemampuan, fisik dan daya tahan. Diskriminasi gender biasanya terjadi di tempat kerja, pendidikan, dan dalam hubungan sosial. 

 

Stereotipe gender

Stereotipe gender adalah sebuah pandangan, penilaian ataupun anggapan yang dipraktekkan oleh kelompok dan pereorangan. Stereotipe gender yang ada dalam masyarakat dapat menyebabkan diskriminasi gender. 

 

Perbedaan perlakuan

Banyak sekali orang-orang memeperlakukan orang lain dengan memperhatikan gender. Seperti mengutamakan laki-laki dibandingkan perempuan dalam kesempatan bekerja maupun memimpin. Perbedaan perlakuan terhadap individu berdasarkan jenis kelamin tentunya dapat menimbulkan ketidaksetaraan gender. 

 

Kurangnya akses terhadap sumber daya

Kurangnya akses terhadap sumber daya meneyebabkan ketimpangan antara perempuan dan laki-laki. Karena banyak sekali anak perempuan yang dilarang untuk mengeksplor sumber daya yang ada dikarenakan mereka adalah seorang perempuan Ketidakadilan ini dan keterbatasan kesempatan juga menjadi penyebab ketidaksetaraan gender.

 

Paham patriarki

Yang dimaksud paham patriarki adalah dimana seseorang beranggapan bahwa laki-laki saja yang dapat berperan dalam dunia ini. Seperti semua kekuasaan hanya didominasi untuk kaum laki-laki saja. Paham patriaki yang tertanam dapat menyebabkan seorang orang tua secara tidak langsung menghalangi anak perempuannya untuk menggapai cita-citanya. 

 

Kesenjangan partisipasi politik

Kesenjangan partisipasi politik tentunya menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kesetaraan gender. 

 

Ketimpangan ekonomi

Ketimpangan ekonomi juga bisa menjadi tantangan dalam mewujudkan kesetaraan gender. Dimana banayak orang miskin diindonesia tidak bisa mewujudkan keinginannya.

 

Kurangnya sumber daya untuk kesetaraan gender

Kekuranggan sumber daya dalam mewujudkan kesetaraan gender menjadi tantangan tersendiri. Karena sumber daya sangat lah penting dalam mewujudkan sebuah pembanguanna yang signifikan. Terutama sumber daya manusia yang mumpuni dan paham situasi. 

Kesimpulan

Kesimpulannya adalah setiap laki-laki dan perem[uan memiliki kedudukan yang sama. Akan tetapi mereka memiliki tanggung jawab yang berbeda. Setiap laki laki dan perempuan seharusnya memiki hak dan kesempatan yang sama dalam setiap tempat. 

 Di zaman sekarang perempuan sudah sangat dianggap mulia berlat nabi kita. Karena pada zaman jahilliyah yaitu zaman sebelum nabi kita perempuan dianggap rendah, dipandang sebelah mata, dianggap aib keluarga. Teteapi kini perempuan sangatlah mulia berkat semua jasa-jasannya sebagai ibu dan istri.

 Dalam beberapa kesempatan laki-laki lebih diutamakan karena laki laki memiliki hormon tersterogen yang lebih banayk dari perempuan, memiliki ukuran paru-paru yang lebih besar, komposisi tubuh, evolusi dan geetik. Tapi hal ini hanya di beberpa kesempatan saja terutama dalam hal pekerjaan fisik.

 Dalam mewujudkan kesetaraan gender tentunya banyak sekali tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Seperti diskriminasi gender, streotipe gender, perbedan perlakuan, kurangnya akses sumber daya, paham patriaki, kesenjangaan politik dan lain-laim

https://news.uad.ac.id/privilese-muslimah-dalam-pandangan-islam/

https://www.nu.or.id/warta/kedudukan-laki-laki-dan-perempuan-dalam-quran-sama-mEbGS

https://cariustadz.id/artikel/detail/pandangan-al-quran-tentang-kedudukan-laki-laki-dan-perempuan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun