Sementara di tengah, harapan paling lumayan adalah Juan Mata, Matic, Pereira, atau Fred.Â
Menjadi koreksi, Fred yo kadang njelehi alias nyebelin. Sempat membuat kesalahan cukup bodoh di laga melawan Wolves kamis kemarin. Sehingga membuat Pedro Neto sempat hampir merayakan gol bagi Wolves. Syukurlah dianulir karena handsball (kacian ya...)
Gaya main Fred yang seperti ini, didukung pertahanan yang tidak solid. Tentunya  bakalan menjadi kerugian MU karena akan  cukup kewalahan menangkis gempuran habis -habisan yang bakal dilakukan  oleh Liverpool
Belajar dari pertemuan pertama pada pekan ke-9. MU harus mencuri peluang dengan serangan balik yang cepat di menit-menit awal.Â
Problemnya  MU seringkali lambat"panas" dan cenderung bermain lambat di awal.  Pasalnya melawan Liverpool nggak bisa lambat lambat atau penyesalan yang akan datang terlambat.Â
Lagi-lagi pikiran awam saya membayangkan permainan lucu-lucuan produk Jepang, yakni Benteng Takeshi. Permainan ini mencoba membuat halangan-halangan bagi para penyerang untuk mendekati target utama yakni benteng itu sendiri. Entah dengan menciptakan rintangan berupa lubang, sungai atau bahkan monster. Sehingga jumlah orang yang berhasil lolos ke arena utama hanyakah segelintir saja.Â
Kemungkinan  formasi 4-2-3-1 rasanya terlalu terbuka dan mungkin baiknya dilukir  menjadi 4-3-2-1. Dengan fokus menjadi "monster" bagi pemain-pemain lawan yang berbahaya dan mengunci pergerakan mereka, sebelum terlampau jauh menusuk jantung pertahanan.Â
Memblok aliran dari gelandang tengah Liverpool, menekan Wijnaldum, Henderson, dan Chamberlain untuk mengalirkan bola. Mestinya menjadi tugas Fred dan Matic, boleh juga dibantu PereirraÂ
Omong soal monster nggak ada sih pemain MU yang berbakat. Rata-rata ganteng menurut saya. Mungkin ada Phil Jones yang jadi opsi. Tapi jadinya mungkin bukan takut sebaliknya malah tertawa karena roman Phil Jones yang lebih cocok disebut hillarious alias kocak daripada seram.
Jika Rashford benar-benar tak dapat diturunkan sepertinya memasukkan Greenwood sebagai starter jauh lebih baik daripada James. Untuk bisa mencuri serangan balik di menit menit awal.Â
Berharap hasil imbang dengan menahan serangan lawan, sambil mencuri serangan balik, Â nampaknya cukup realistis di laga kali ini. Ketimbang berani fokus bermain menyerang yang akhirnya beresiko kamikaze alias bunuh diri.Â