Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankah Ole Tetap di Kemudi?

2 Desember 2019   00:42 Diperbarui: 2 Desember 2019   12:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Performa MU sendiri sangat labil. Baru saja dipermalukan Astana di fase grup liga Eropa. Setelah sebelumnya ditahan imbang dengan tragis oleh Sheffield United.  Meski tidak berpengaruh pada posisi MU di Grup L liga Eropa. Penampilan skuad muda MU  cukup mengecewakan para fans. Terlebih karena Astana sebenarnya klub yang baru dibangun "kemarin sore". 

Tetapi dibalik semua itu sepertinya Solksjaer terlihat sangat tenang nenanggapi bebagai dugaan tentang dirinya. 

Saya mengamati sosok pelatih asal Norwegia ini sejak pertama ia ditunjuk sebagai caretaker menggantikan Mourinho.

Profil Soklsjaer kelihatan humble. Ia selalu mengakui bahwa kesempatan melatih klub besar semacam MU adalah sebuah kesempatan besar dan berharga. 

Di antara para pemain ia tampaknya diterima dengan baik dan minim konflik. Solksjaer selalu memberi apresiasi kepada pemainnya meskipun laga berakhir imbang atau kalah sekalipun. Meskipun kabarmya ia baru saja sangat marah melihat performa pemain MU saat berhadapan dengan Sheffield United pekan kemarin

Marcus Rashford bahkan mengatakan bahwa sosok Solksjaer paling tepat untuk mengatasi situasi MU saat ini.

Konsep Solksjaer untuk memberikan kesempatan bagi pemain-pemain muda MU menurut saya perlu diapresiasi. Solksjaer menyadari bahwa skuad muda perlu diberdayakan. Sehingga MU juga memiliki skuad lapis dua yang handal. 

Apalagi menghadapi badai cedera dan sulitnya MU saat ini mendapatkan pemain kelas dunia kualitas tinggi yang bersedia bergabung. Solksjaer berpikir untuk lebih memberdayakan pemain muda dan memberi mereka pengalaman bermain.

Pemain-pemain muda yang baru didatangkan dari klub lain pun menunjukkan performa baik. Sebut saja Wan Bissaka, Tuanzebe, dan tentunya Daniel James yang beberapa kali menampilkan permainan terbaik. Pemain muda MU sendiri seperti Mason Greenwood, Brandon Williams, dan Scot Mc Tominay mendapat kesempatan mengaktualisasi potensinya dan membuktikan bahwa mereka patut diperhitungkan.  

Meskipun terkadang jengkel dengan gaya Solksjaer yang gemar bongkar pasang formasi. Serta kadang trial and error menempatkan pemain. Usaha Solksjaer untuk menemukan pola bermain MU yang lebih solid dan efektif patut diberi pujian

Solksjaer kelihatan berusaha agar semua pemain mendapatkan kesempatan. Termasuk memainkan Lee Grant di laga kontra Astana, Max Taylor yang belum lama pulih dari pengobatan kanker, atau menurunkan Phil Jones yang cukup lama tidak bermain. Meskipun kenyataannya Phil Jones menuai hasil tak sesuai harapan. Ia tampil sangat buruk dalam laga kontra Sheffield United

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun