Mohon tunggu...
Risma Indah L
Risma Indah L Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan penikmat hobi

Menulis mencoba menginspirasi Mendidik mencoba memberdayakan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tendangan Bebas Bukan "Kaleng-kaleng"

2 November 2019   23:05 Diperbarui: 4 November 2019   02:15 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemenangan Manchester United dua kali beturut turut setelah sebelumnya menang tipis di laga kontra Partizan bagi saya sebagai fans MU cukup melegakan  hati. Setelah beberapa pertandingan harus puasa kemenangan,  puas dengan hasil seri bahkan  kekalahan.

Dua pertandingan terakhir, lawan MU boleh dibilang belum cukup berkelas, Partizan  Belgrade dan Norwich City yang saat ini masuk zona degradasi liga primer. 

Tetapi Pertandingan terakhir melawan Chelsea dalam penyisihan 16 besar Carabao Cup tentunya membuat skuad MU patut diperhitungkan

Meskipun catatan statistik  dalam laga tandang melawan Chelsea,  MU kalah dalam penguasaan bola. Tetapi bagi suporter yang penting hasil akhir adalah kemenangan.

Memori terindah dalam pertandingan ini adalah saar Marcus Rashford mengambil eksekusi tendangan bebas yang didahului atas pelanggaran terhadap Fred di babak kedua. Tendangan indah melengkung nan sempurna jauh dari jangkauan Caballero sukses menggetarkan jala Chelsea.

Inilah gol kedua bagi keunggulan MU yang sebelumnya  dicetak  dari titik penalti. Rashford sukses membukukan dua gol bagi kemenangan MU dalam laga ini 

Banyak pakar dan senior sepakbola Inggris berkomentar tentang tendangan bebas Rashford. Tak terkecuali sang pelatih Solksjaer yang mengatakan bahwa tendangan itu mengingatkannya pada sosok Cristiano Ronaldo.

Tendangan bebas ini sukses menuai perhatian  dan  banyak pujian dari publik bagi striker berusia 22 tahun  tersebut.  Seolah melupakan gagalnya eksekusi penalti yang dilakukannya dalam laga kontra Norwich di pekan sebelumnya.

Begitulah nasib pemain sepakbola. Jika bermain buruk tak segan dihujat, ketika bermain baik hujatan seolah sirna berganti ribuan pujian.

Performa Rashford boleh dibilang mengalami peningkatan.  Solksjaer sang pelatih mengatakan bahwa Rashford memang punya mental baja.

Sebelumnya dengan tenang berhasil melakukan eksekusi penalti, Rashford kembali membuktikan ketajamannya lewat eksekusi bola mati dari titik tendangan bebas yang jaraknya lebih dari 12 meter.

Ole mengatakan Rashford memang memiliki bakat tendangan itu dalam dirinya, ia sendiri sudah melihatnya dalam sesi-sesi latihan MU.

Bicara soal tendangan bebas, MU sebelumya  punya stok pemain-pemain spesialis eksekusi bola mati ini. Sebut saja David Beckham yang  legendaris. Banyak sumber mengatakan bahwa  David Beckham adalah spesialis tendangan bebas terbaik yang pernah dimiliki MU. Tercatat 62 gol yang ditorehkan  selama 10 tahun, bermain  dalam 265 laga bersama MU, 15 diantaranya dihasilkan melalui tendangan bebas. 

Pemain selanjutnya adalah Cristiano Ronaldo. Bermain sebagai penerus nomor punggung 7 setelah David Beckham, Ronaldo disebut-sebut juga dianggap sebagai salah satu spesialis tendangan bebas bagi MU. Meski performanya dalam eksekusi tendangan bebas di klub terbarunya saat ini Juventus menuai catatan buruk dari fans.

Bahkan ada meme yang diunggah dalam cuitan twitter salah satu fans Juventus, membandingkan keakuratan tendangan bebas Ronaldo saat membela MU dan tendangan bebas Ronaldo saat membela Juventus dinilai mengalami banyak penurunan.

Berikutnya adalah Juan Mata. Bermain membela MU sejak 2014 sampai saat ini, Juan Mata boleh dikatakan salah satu spesialis tendangan bebas  bagi MU, meskipun  tidak setenar Ronaldo dan Beckham. Sayangnya memasuki usianya yang ke-30  performanya nampak kalah saing dari pemain-pemain muda MU.

Tahun 2004 ada Wayne Rooney. Pemain yang dapat dikatakan sangat produktif dalam mencetak gol bagi setan merah. Total 212 gol tercatat dibukukan oleh Wayne Rooney hingga tahun 2014 bersama United.

Bergerak mundur kembali ke tahun 90an, Ada Ryan Giggs. Pemain yang paling lama membela MU selain empat orang yang tersebut di atas. Tercatat 672 kali tampil untuk United dengan torehan 114 gol. 

Melanjutkan karirnya di musim 2013 -2014  bagi United dengan menjadi asisten pelatih sekaligus masih menjadi pemain. Sepertinya Ryan Giggs lah yang menjadi pemain paling setia untuk MU sampai mengakhiri karirnya sebagai  asisten pelatih  MU di tahun 2016.

Bagi para spesialis tendangan bola mati, tendangan bebas adalah kesempatan mendapatkan poin. Tentunya tendangan bebas yang menghasilkan gol mestinya bukan "kaleng-kaleng".

Keakuratan, presisi, skill, analisa lingkungan, dan naluri  dikemas menjadi satu. Hasilnya tentunya keindahan liukan bola yang dinikmati oleh penonton yang akhirnya mengetarkan jala lawan. Itu bukanlah suatu kebetulan.

David Beckham sendiri mengakui bahwa kepiawaiannya melakukan tendangan bebas adalah buah dari latihan melakukan tendangan beribu-ribu kali. Beckham memulainya sejak masa kecil saat ia bermain bola di taman bersama ayahnya bahkan di dalam rumahnya. 

Begitupun tentunya bagi para spesialisasi tendangan bebas lainnya. Seperti Lionel Messi sang bintang Barcelona dan Cristiano Ronaldo.  Bagi mereka latihan  berulang-ulang kali dan terus menerus mengasah skill serta naluri merupakan resepnya. Setelah sesi latihan berakhir mereka kerap masih berada di lapangan untuk melatih tendangan bebas. 

Beberapa ilmuwan dan ahli fisika berusaha menganalisa untuk menemukan formula keunikan tendangan bebas dalam sepakbola. Saya sendiri bukan ahli fisika, melihat rumus pun saya bosan. Tetapi cukup menarik  ketika saya dapat menemukan fakta bahwa ada perhitungan teori fisika yang dapat memprediksi  tendangan sehingga  menghasilkan gerakan bola yang  cantik yang akhirnya membuahkan gol.

Fisika membuktikan  bahwa ada kesatuan  dari ukuran dan kekerasan bola, aliran angin dan tekanan udara, posisi pemain, kecepatan, kekuatan, tinggi, dan jarak yang menghasilkan tendangan melengkung dan tak dapat diraih penjaga gawang. Ada perhitungan seberapa besar gaya yang diberikan agar bola bergerak dan berhenti sesuai saat yang diinginkan. Seorang Fisikawan bernama Gustav Magnus melakukan penelitian mengenai tendangan pada sepakbola sekitar tahun 1852. Ratusan kali tendangan  ujicoba dengan  ratusan jenis posisi menciptakan sebuah kesimpulan bahwa ada selisih tekanan antara udara yang mengalir yang timbul karena  bola melesat dengan aliran angin yang ada di sekitarnya. Perbedaan ini yang menekan bola untuk membelok. Perbedaan tekanan udara ini pun yang disebut sebagai Efek Magnus. 

Tentu saja tidak cukup bagi para spesialis tendangan bebas untuk hanya memahami teori fisika pada tendangan mereka. Diperlukan kemampuan naluri yang terasah untuk membuat perkiraan  perhitungan yang tepat terutama pada ketinggian angkatan bola dan  kekuatan  tendangan serta kemampuan motorik dalam mengolah bola itu sendiri. Kalau diperhatikan bola tampak memuntir  saat melambung di udara. Membuat keadaan bola seperti ini memerlukan kemampuan khusus bagi para pengolahnya, termasuk bagian kaki mana yang akan digunakan.  Sepertinya  teori yang rumit tetapi juga  begitu manis racikan antara teori dan skill yang digabungkan. Sebuah karya seni yang merupakan buah latihan keras dan berulang ulang.

Seperti apapun teorinya, ekskusi tendangan bebas langsung dan on target adalah salah satu karya seni yang indah bagi para penikmat pertandingan sepakbola. Seperti saya sendiri yang tak bosan-bosan mengulang-ulang menonton video di You Tube berbagai model tendangan bebas yang pernah dilakukan para pemain  terbaik sepakbola dunia. 

Saya mengakhiri tulisan dengan kabar buruk dari hasil pertandingan pekan ke 11 Liga Inggris yang belum lama berakhir.  MU  tersungkur dari Bournemouth dengan skor   1-0 .

Tentunya catatan laga terburuk mengingat catatan pertandingan  berhadapan  dengan The Cherries MU berhasil mencatatkan 5 kali kemenangan  plus 1 kali hasil imbang, belum pernah kalah. Setelah kemarin disanjung-sanjung fans, MU mesti  bersiap-siap menerima kembali hujatan dan omelan fans.

Performa MU nampaknya masih seperti kapal tak tentu arah sebentar timbul sebentar tenggelam. Tetapi itulah sepakbola. Bukan hanya sekedar kompetisi dan permainan, melainkan juga tampilan karya seni yang mengagumkan dan terkadang sulit diduga. Salam.

 Referensi : Dari berbagai sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun