Mohon tunggu...
Risma Rismawati
Risma Rismawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/mahasiswi

Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Solusi Al-Qur'an terhadap Degradasi Moral di Kalangan Remaja Islam Zaman Sekarang

20 Juni 2022   21:27 Diperbarui: 20 Juni 2022   23:41 1833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pandangan Islam pada era modern sekarang ditengah arus gencarnya globalisasi banyak terjadi dekandensi moral atau kemerosotan moral, terutama dikalangan para remaja Islam. 

Pengaruh budaya luar atau budaya kebarat-baratan telah menjakiti pemuda/pemudi zaman sekarang, seperti tontonan, pakaian, gaya hidup, dan sebagainya. Sehingga, menjadi problematika yang harus bersama-sama di tuntaskan.

 Solusi Al-Qur'an Terhadap Degradasi Moral di Kalangan Remaja Islam Zaman Sekarang

Adanya pengaruh budaya luar membuat para remaja mengikuti budaya mereka atau dapat dikatakan sebagai buadya kebarat-baratan (westernisasi). 

Budaya luar memang tidak semua memiliki dampak negatif ada juga yang memiliki dampak positif yang dapat dilihat dari segi IPTEK ( Ilmu Pengetahuan dan Tekonolgi) dan sebagainya. Sehingga, adanya pengaruh budaya luar memang menjadi tugas pemerintah dan tugas bersama dalam menyaring pengaruh budaya barat.

 Padahal ketika kita mampu mengambil ibrah dari sejarah bahwa dahulu Rasulullah yang memiliki gelar uswatun hasanah atau sebagai suri teladan yang baik, begitu besar perjuangan dan pengorbanannya yang telah membawa Islam dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang hingga saat ini telah kita rasakan. 

Selain itu, kita ketahui  dalam sirah nabawi begitu luhurnya akhlak Rasulullah dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. 

Rasulullah selalu mengedepankan akhlak mulia, beliau tidak pernah marah maupun berkata kasar bahkan ketika Rasulullah di lempari kotoran unta dan batu pun beliau tetap mendoakan yang baik untuk umatnya, begitu luhurnya akhlak Rasulullah.

Fenomena yang terjadi sekarang banyak remaja Islam lebih mengidolakan artis-artis Barat maupun K-pop yang belum tentu dapat memberikan syafaat di hari kiamat nanti. Sedangkan, Rasulullah beberapa ribu tahun silam telah merindukan dan mendoakan umatnya untuk di ringankan dalam sakaratul maut. Begitu ironis ketika kita selaku umat Islam lebih mengidolakan orang lain daripada Nabi Muhammad SAW  selaku Nabi kita umat Islam.

Sebenarnya apa yang menyebabkan remaja zaman sekarang mengalami degradasi moral? Tentunya perlu kita kaji secara mendalam apa yang melatarbelakangi terjadinya kemerosotan moral dari kalangan remaja tersebut. Beberapa realita yang ada sekarang kita jumpai remaja atau pemuda/i yang terjerumus dalam pergaulan bebas, narkoba, meminum alkohol, pornografi, berperilaku buruk dan sebagainya. 

Adanya perilaku kemorosotan moral tersebut mengancam generasi penerus bangsa. Bukankah pemuda/i merupakan generasi estafet yang akan meneruskan majunya suatu bangsa?. Oleh karena itu, problematika degradasi moral dikalangan anak muda perlu kita perbaiki bersama demi terlahirnya generasi muda yang berkahlak baik dan menjadi estafet kemajuan suatu bangsa.

Islam memandang kemerosotan moral tersebut merupakan suatu masalah yang serius yang perlu dibenahi. Beberapa fakor yang melatarbelakangi terjadinya degradasi moral yang dipengaruhi oleh fakor lingkungan, teman bergaul, kurangnya perhatian dan pengawasan dari orangtua dan sebagainya. 

Hal tersebut menjadi suatu perhatian bahwa memilih teman sepergaulan maupun lingkungan memang harus diperhatikan. Karena baik buruknya pergaulan serta lingkungan akan memengaruhi diri sendiri yang masih labil atau belum memiliki pondasi iman yang kuat. Oleh karena itu, pilihlah teman yang mampu mengajak dan mengingatkan kita kepada kebaikan bukan malah sebaliknya menjerumuskan diri sendiri.

Selain itu, faktor dari kurangnya perhatian dan pengawasan dari orangtua membuat remaja mencari perhatian dari luar seperti melakukan pergaulan bebas, narkoba, meminum alkohol, menonton pornografi dan sebagainya. Sehingga, selaku orangtua perlu memperhatikan dan memberikan perhatian dan kasih sayang yang cukup terhadap anaknya serta melakukan pengawasan dan bimbingan supaya anak tidak melakukan pelanggaran moral.

Lalu apa solusi terbaiknya?. Dalam Islam Al-Qur'an disebut juga sebagai As-syifa (obat), Al-Huda (petunjuk) dan Al-Furqon (pembeda) yang menjadi  kitab penyempurna dari kitab-kitab terdahulu seberti Taurat, Injil, Zabur.

 Degradasi moral merupakan penyakit yang menjangkiti remaja, dewasa bahkan hingga orantua pun ada. Adanya kemerosotan moral tersebut dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, Al-Qur'an menjadi solusi dalam mengatasi kemerosotan moral.

Al-Qur'an merupakan bahan dan sumber yang edukatif dalam segala aspek kehidupan dan banyak mengandung nilai hikmah. Nilai-nilai tersebut dapat kita wujudkan kedalam diri sendiri maupun dalam aspek kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan moral yang baik sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an. 

Selain itu, dalam Al-Qur'an banyak memuat kisah-kisah edukatif seperti kisahnya Nabi Yusuf a.s. dalam kisahnya Nabi yusuf yang bermimpi sebelas bintang, matahari, 

dan bulan sujud kepadanya lalu menceritakan kepada ayahnya yaitu Nabi Yaqub a.s untuk tidak menceritakan kepada suadara-saudaranya tentang mimpi anaknya tersebut. Hingga kemudian, Nabi Yusuf dibuang oleh saudaranya sendiri ke dalam sumur hingga Nabi yusuf ditemukan kembali dan memaafkan atas perilaku saudaranya serta menjadi penafsir mimpi Raja Mesir. (Q.S Yusuf: 4-6)

Dalam penggalan kisah tersebut terkandung nilai-nilai yang menekankan terhadap kesabaran dan menjunjung tinggi akhlak yang baik. Generasi muda Islam atau para remaja sekarang dapat mengambil ibrah dari kisahnya Nabi Yusuf maupun kisah para Nabi lainnya untuk dijadikan contoh dan pembelajaran terkait akidah dan akhlak. 

Keteguhan seseorang dalam imannya dapat dilihat dari akhlaknya atau tingkah lakunya dalam pergaulan di lingkungan beragama, bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Jika kita mampu mengambil kisah-kisah inspiratif dari Al-Qur'an dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan tentunya akhlak/moral kita akan terjaga. 

Oleh karena itu, dengan mencintai Al-Qur'an dan menjadikannya tuntunan dalam kehidupan tentunya akan melahirkan generasi muda Islam yang berakhlakul karimah atau berkahlak mulia seperti yang telah di contohkan Rasulullah.

Semoga kita semua menjadi manusia yang berakhlak mulia. Aamiin ya rabbal a'lamin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun