Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB University menggelar praktik Pembuatan Minuman Herbal. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 17 Januari 2023 di Saung Katumbiri RW08 Desa Pasir.Â
Salah satu mahasiswa, Maiza menerangkan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan teknologi pasteurisasi kepada ibu – ibu. Pasteurisasi merupakan metode pengawetan makanan atau minuman melalui pemanasan untuk membunuh mikroorganisme.Â
Penerapan teknologi sederhana ini sangat bermanfaat untuk memperpanjang umur simpan minuman tanpa bahan pengawet. Kelompok KKNT yang terdiri atas 10 mahasiswa ini memilih minuman herbal sebagai sampel karena banyak peminatnya, terutama di Desa Pasir Eurih.
Pembuatan minuman herbal diawali dengan menyiapkan bahan – bahan meliputi, jahe, jeruk nipis, asam jawa, gula jawa, gula pasir, bubuk kunyit, dan air. Cuci bersih semua bahan tersebut. Masak air hingga mendidih. Lalu, masukan potongan jahe dan biarkan selama 5 – 10 menit. Setelah itu, masukan bahan – bahan lainnya sambil sesekali diaduk.
Pasteurisasi diawali dengan pengukuran suhu minuman menggunakan termometer. Tuang minuman ke dalam botol apabila suhunya sudah mencapai 80 – 82 derajat celcius. Isi sampai penuh, lalu segera tutup.Â
Kemudian, balik botol hingga kepala botol berada dibawah. Botol didinginkan dalam bak berisi air yang terus dialiri. Lalu, keluarkan botol dari bak ketika sudah tidak panas dan minuman siap diminum langsung atau disimpan. Dengan metode ini, masa simpan minuman herbal yang sudah terpasteurisasi bisa mencapai 1 minggu lebih 2 hari jika di dalam suhu ruangan dan 3 bulan jika disimpan di dalam kulkas. Sedangkan apabila tidak dilakukan metode pasteurisasi masa simpan minuman herbal tersebut hanya 3 hari saja jika dalam suhu ruangan dan 2 minggu di dalam kulkas.
Selain memperkenalkan metode pasteurisasi, mahasiswa KKNT IPB ini juga memperkenalkan cara pemasaran dan penjualan minuman ini kepada ibu-ibu Pasir Eurih
Ibu – ibu yang hadir terlihat suka dengan rasa minuman yang dibuat. Salah satu ibu PKK, Bu Enung menyampaikan bahwa teknologi pasteurisasi untuk pengawetan alami ini menarik dan mudah dilakukan. Bu Enung tertarik untuk memulai bisnis minuman herbal ini dengan metode pasteurisasi di Desa Pasir. Namun, ibu – ibu PKK perlu menunggu dana dari desa agar dapat mempraktikkan teknologi ini bersama – sama dan memajukan Desa Pasir Eurih baik dari segi ekonomi maupun ketahanan pangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H