Tidak bisa dipungkiri, kini jumlah like, comment, dan follower menjadi bagian yang sangat penting untuk orang yang menggunakan media sosial. Validasi atau pengakuan dari orang lain menjadi jauh lebih penting daripada kita melihat ke dalam diri kita sendiri soal apa yang kita inginkan dan yang membuat kita nyaman. Jumlah teman di media sosial menjadi lebih membanggakan daripada teman yang kita punya di dunia nyata, padahal hubungan kita dengan mereka lebih nyata dibanding dengan teman yang ada di media sosial. Perilaku dan cara berpikir kita berubah karena sudah terpapar dan kecanduan dengan media sosial. Secara tidak sadar, apa yang kita anggap penting dan tidak penting jadi berkiblat kepada nilai yang ada di media sosial.
Selain memberikan fakta-fakta mengerikan tentang dunia internet, para narasumber juga memberi sedikit solusi dan upaya agar kita tidak dimanipulasi oleh teknologi internet termasuk media sosial. Mematikan atau mengurangi notifikasi termasuk salah satu solusinya. Notifikasi membuat kita mengecek sesuatu yang belum tentu penting untuk kita lihat saat itu juga. Jadi cobalah, notifikasi dari aplikasi apa saja yang benar benar penting untuk segera kita tahu.Â
Pakai Qwant dibanding Google, kita bisa menggunakan Qwant sebagai mesin pencari dibanding menggunakan Google. Qwant tidak akan menyimpan hasil pencarian kita, yang artinya privasi kita akan tetap terjaga. Selain itu, kita jangan klik "ad" dan video rekomendasi. Kalau kita googling sesuatu, terutama terkait produk atau layanan jasa. Biasanya di posisi paling atas pencarian ada tanda "AD" di sebelah kiri tautan tersebut. Itu tandanya adalah tautan iklan. Nah, jangan klik tautan tersebut, lebih baik klik tautan yang biasa (tanpa tanda "AD"). Ini berlaku juga untuk semua iklan di situs web, termasuk video rekomendasi YouTube. Â
Saat ini media sosial adalah salah satu fitur yang paling sering digunakan oleh pengguna internet. Bagi sebagian besar pengguna sudah mengetahui fungsi dan berbagai fitur yang disajikan dalam sebuah aplikasi media sosial. Media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara user satu dengan user lain, serta ubtuk mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus dengan menggunakan jaringan internet. Tujuan dari adanya media sosial sendiri adalah sebagai sarana komunikasi untuk menghubungkan antar pengguna dengan cakupan wilayah yang sangat luas. Anda tidak perlu lagi menghubungi orang lain melalui kabel telepon atau alat komunikasi tradisional. Cukup dengan mengakses media sosial, sekarang dapat terhubung dengan banyak orang, membuat forum, diskusi bersama, mengunggah aktivitas keseharian, mencari berbagai informasi, dan lain sebagainya. Media sosial menghapus batasan-batasan manusia untuk bersosialisasi, batasan ruang maupun waktu, dengan media sosial seperti yang berkembang pada saat ini manusia dimungkinkan untuk berkomunikasi satu sama lain dimanapun merek berada.
Saya akan bercerita sedikit tentang pengalaman saya menggunakan media sosial. Media sosial pertama kali yang saya gunakan adalah Facebook. Saat itu saya masih duduk di bangkuSekolah Menengah Pertama. Pada saat saya mengakses Facebook, pada tahun tersebut Facebook sedang mencapai masa-masa populernya. Saya menggunakan Facebook karena mengikuti zaman dan untuk menambah teman-teman baru. dengan Facebook saya dapat mengenal teman-teman yang berbeda sekolah dengan saya. Dengan berkembangnya smartphone dan kemajuan teknologi, mulai muncul BBM (Blcakberry Messenger). Saya ingat setelah aktif di Facebook saya mulai beralih ke BBM. Dengan BBM kita lebih mudah berkomunikasi dengan tean dibanding lewat Facebook. Saat itu BBM hanya bisa di akses dengan handphone Blackberry, kemudian bisa dengan android, hingga saat ini aplikasi BBM sudah dihapus secara permanen. Sepat sedih saat mendengar BBM dihapus secara permanen, karena pada saat itu BBM benar-benr menjadi andalan semua orang untuk saling berkomunikasi dengan bisa mengirim gambar, suara, dan berbagi video. Setelah BBM mulai muncul banyak sekali aplikasi media sosial, seperti Path, LINE, Instagram, WhatsApp, dan lain sebagainya. Namun meski banyak muncul media sosial dan Facebook adalah aplikasi yang pertama kali, Facebook tetap masih banyak di akses oleh orang-orang. Dengan perkembangan fitur yang semakin update dan kekinian. Bahkan saat ini Facebook juga dijadikan wadah untuk iklan, jual beli, bahkan berbisnis.
Media sosial menjadi wadah untuk menyebar informasi melalui konten menrik yang memiliki jangkauan sangat luas. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 seperti saat ini, masyarakat menjadi intensif dan aktif memantau media sosial dan banyak yang memanfaatkan sebagai tempat berkarya, berkreasi, dan menuangkan ide-ide mereka dengan membuat berbagai konten. Media sosial memiliki potensi yang sangat luar biasa, krena media sosial dapat digunakan untuk personal branding, campaign, marketing, dan brand images. Selain itu media sosial juga bisa kita gunakan untuk berbisnis, menghasilkan uang, membantu mendapat perhatian dari khalayak, dan kita bisa memiliki kemampuan untuk mempromosikan apapun kreasi kita secar mandiri. Banyak sekali langkah untuk memanfaatkan media sosial yaitu, kenali potensi diri, membuat konten, riset, desian, dan konsistensi. Namun, dari semua hal tersebut, yang paling penting dan berpengaruh yaitu konten dan konsisten. Karena konten dan konsisten akan mempengaruhi khalayak terhadap hal apa yang kita buat. Media sosial kini menjadi kekuatan yang luar biasa di dunia komunikasi berbasis internet. Tidak hanya mampu mempengaruhi opini publik, bahkan sejumlah platform media sosial saat ini sudah banyak yang berubah menjadi peluang usaha bagi para penggunanya. Saat ini sudah cukup banyak generasi muda yang menjadi konten creator, karena banyaknya aplikasi editing dan aplikasi pendukung lainnya untuk membuat dan memperbaiki konten yang akan dipublikasi di media sosial.
Kekurangan media sosial di Indoneisa yaitu rentan terjadinya kesalahpahaman. Kesalahpahaman akan sebuah konten yang ada di media sosial sering terjadi di Indonesia dan dapat berujung pada masalah besar. Biasanya terjadi karena komentar-komentar yang terdapat di media sosial. Selain kesalahpahaman, penggunaan media sosial yang tak semestinya dapat berujung pada penghinaan atau pelecehan terhadap orang lain, bahkan sering terjadi pada anak-anak. Konten-konten berbahaya seperti gambar atau video porno yang bisa diakses dengan mudah oleh anak-anak. Suka atau tidak, informasi yang orang bagikan di media sosial telah menjadi konsumsi untuk semua orang, bahkan penjahat sekalipun. Banyak pelaku kejahatan yang dapat dengan mudah mengakses dan mendapatkan informasi diri anda dan memanfaatkannya untuk hal yang negatif. Seperti yang kita lihat akhir-akhir ini ini banyak sekali tersebarnya informasi di media sosial yang meresahkan, yang mengadu domba, dan yang memecah belah. Munculnya ujaran-ujaran kebencian, pernyataan-pernyataan yang kasar, pernuataan-pernyataan yang mengandung fitnah, dan yang profokatif. Dan jika dilihat bahasa-bahasa yang digunakan juga bahasa-bahasa yang mengandung konotatif negatif. Sebaiknya media sosial digunakan untuk hal-hal yang produktif, mendorong kreativitas dan inovasi, dan peningkatan potensi para penggunanya. Ketika kita menggunakan media sosial, cobalah untuk berhati-hati dan cerdas dalam menggunakannya. Gunakan media sosial untuk hal-hal yang bermanfaat dan berkegiatan positif. Terlepas dari semua kerugian ataupun kekurangan dari penggunaan media sosial, satu hal yang perlu dilakukan yaitu tetap menjaga privasi kita. Berhati-hatilah dengan apa yang kita bagikan di media sosial, berkomunikasilah dengan baik dan sopan di media sosial.
Menurut data yang dipublikasi oleh laman katadata.co.id, Youtube menjadi platorm yang paling sering digunakan pengguna media sosial di Indonesi berusia 16 hingga 64 tahun. Presentase pengguna yang mengakses Youtube mencapai 88%. Media sosial yang paling serring diakses selanjutnya adalah WhatsApp sebesar 84%, Facebook sebesar 82%, dan Instagram sebesar 79%. Sebagai informasi, rata-rata waktu yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk mengakses media sosial selama 3 jam 26 menit. Total pengguna aktif media sosial sebanyak 160 juta atau 59% dari total penduduk di Indonesia dan 99% pengguna media sosial berselancar melalui ponsel. Kanwil DJKN DKI Jakarta sebagai salah satu instansi pemerintah yang berada di bawah Kementrian Keuangan telah menggunakan beberapa platform media sosial yaitu, web atau portal, Twitter, Youtube, Facebook Page, dan memanfaatkan aplikasi Zoom sebagai forum diskusi dan media percakapan untuk menyelenggarakan rapat kedinasan an webinar secara virtual. Pada masa sekarang, sudah saatnya Instansi Pemerintah mengelola media sosial dengan terencana dan terukur. Dengan kemudahan-kemudahan yang ada di platform media sosial, diharapkan dapat menjadi representasi negara dan instansi dalam menyajikan layanan kepada masyarakat menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H