Hal ini berbanding terbalik jika kita melihat masalah tersebut menjadi hambatan maka masalah tersebut tidak akan selesai bahkan akan membesar. Apabila kita menganalogikan masalah seperti api yang awalnya kecil, jika kita tidak dengan cepat memadamkannya maka api tersebut akan merambat dan menjadi besar bahkan bisa mengancurkan dan membumi ratakan suatu bangunan. Yang intinya jika kita tidak dengan cepat mencari solusi dari permasalahan tersebut, maka masalah itu akan menjadi besar yang dapat menghancurkan atau membubarkan suatu organisasi.
Ada banyak sekali penyebab konflik atau masalah dalam organisasi seperti salah pengertian atau salah mengonsepkan sesuatu dalam berdiskusi sehingga menjadi masalah, perbedaan tujuan dalam berorganisasi, apabila sudah terdapat perbedaan tujuan pada anggotanya maka masalah tersebut sudah merupakan masalah yang besar karena salah satu sifat organisasi adalah memiliki tujuan yang sama. Perebutan wewenang dan kekuasaan dalam jabatan organisasi, masalah ini banyak dan sering terjadi, perebutan untuk menjadi ketua organisasi jika tidak dicarikan solusi untuk meredam masalah ini maka akan berdampak buruk bagi organisasi tersebut.
Dari sekian masalah diatas, salah satu masalah yang kerap terjadi adalah perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat sering terjadi jika berdiskusi atau rapat organisasi. Masalah ini sering dianggap sepele namun jika dibiarkan akan menjadi masalah yang besar. Perbedaan pendapat merupakan masalah subjektif sehingga bergantung pada masing masing anggota, jika yang berbeda pendapat merupakan pribadi yang suka berdiskusi dan menerima pendapat dari orang lain maka dia akan menjadikan perbedaan pendapat tersebut sebagai bahan pertimbangan atau pengetahuan yang baru. Namun apabila yang berbeda pendapat merupakan anggota yang memiliki sifat keras kepala atau kekanak-kanakan, menganggap dirinya yang paling benar maka masalah ini bisa menjadi masalah yang serius dan harus dicarikan solusi agar anggota tersebut tidak menggangu jalannya diskusi dan tidak memberikan dampak buruk bagi organisasi tersrbut.
Hal terburuk dari perbedaan pendapat adalah anggota tersebut dapat keluar dari organisasi tersebut, jika diibaratkan organisasi merupakan rantai motor maka apabila terdapat anggota yang keluar maka putuslah rantai tersebut yang menyebabkan organisasi akan tidak berjalan terutama apabila yang berbeda pendapat memiliki peran penting dalam organisasi.
Solusi yang dapat ditawarkan apabila terdapat perbedaan pendapat antar anggota organisasi adalah :
- Dengarkan lawan bicara, hal yang mutlak dalam berdiskusi adalah adanya pendapat lain, sikap kita dalam menghadapinya adalah dengarkan pendapat tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan diskusi. Tidak langsung menolak pendapat tersebut yang bisa membuat salah satu anggota sakit hati karena beranggapan bahwa dia tidak memiliki hak untuk berpendapat.
- Tidak merasa paling benar, salah satu sifat yang harus dihindari jika kita masuk dalam kehidupan berorganisasi adalah sifat paling benar dan orang lain salah. Sifat tersebut sangat berdampak buruk bagi organisasi karena pada dasarnya organisasi merupakan wadah bagi kita untuk bersikap saling toleran, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam berorganisasi maka hindari sifat ini.
- Mencari solusi untuk masalah tersebut, salah satu tujuan diskusi adalah ditemukannya solusi atau jalan tengah dari suatu permasalahan, jika berlarut larut dalam suatu masalah justru akan memperkeruh susasana diskusi dan tujuan diskusi tidak tercapai. Oleh karena itu cari solusi dengan cepat untuk meredam suatu masalah agar masalah terebut tidak merambat pada anggota lain yang membuat masalah menjadi besar.
- Hargai keputusan akhir, apabila telah ditemukan solusi untuk masalah tersebut dan solusi tersebut telah disepakati oleh Sebagian besar anggota, maka kita harus menghargai keputusan tersebut dengan lapang dada. Karena salah satu manfaat dalam berorganisasi adalah kemampuan memecahkan masalah, jika kita tidak menghargai keputusan akhir maka salah satu manfaat organisasi tidak akan kita rasakan.
Masalah lain yang kerap terjadi dalam berorganisasi adalah adanya anggota yang pasif dalam berorganisasi, alasan dia bergabung dalam organisasi mungkin hanya karena agar dilihat bahwa dia ikut organisasi sehingga dapat dilihat keren di mata orang lain. Hal tersebut berbanding terbalik dengan partisipasinya dalam organisasi. Jarang ikut kegiatan, tidak ikut diskusi atau rapat anggota bahkan tidak pernah datang jika dipanggil. Tentunya hal tersebut membuat struktur organisasi menjadi goyah karena ciri dari organisasi adalah adanya koordinasi dan kerja sama antar anggota organisasi.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah mencoba memahami anggota tersebut dengan berkomunikasi dengannya, mungkin saja dia sedang mengalami masalah yang membuatnya tidak focus dalam berorganisasi, memberinya semangat dan motivasi untuk dapat aktif dalam berorganisasi. Namun apabila semua cara telah dilakukan dan tetap saja sama, maka carilah solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini seperti membuatkan masa percobaan bagi dia selama satu pekan agar dapat membuktikan keseriusannya dalam berorganisasi, namun jika sama saja maka anggota tersebut dapat dikeluarkan dari organisasi dengan berbagai pertimbangan dan demi kebaikan organisasi.
Intinya adalah organisasi merupakan wadah bagi kita untuk bisa mencari pengalaman dan mendapatkan manfaat di dalamnya. Terutama organisasi kemahasiswaan yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Namun harus diingat bahwa organisasi dalam unversitas hanyalah penunjang dari akademik karena kembali pada tujuan awal kita berkuliah adalah untuk menuntut ilmu dan organisasi merupakan penunjang kita untuk mendapatkan pengalaman yang bermanfaat nantinya di dunia kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H