Mohon tunggu...
Risky HidayatSiregar
Risky HidayatSiregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jangan lihat siapa yang mengatakan, lihat apa yang dikatakan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kehidupan Berorganisasi

9 Maret 2022   17:43 Diperbarui: 9 Maret 2022   17:50 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Risky Hidayat Siregar

NIM: N011211140

GB: 13

KEHIDUPAN BERORGANISASI

            Sebelum membahas mengenai kehidupan dalam berorganisasi, terlebih dahulu kita perlu mengetahui pengertian dari organisasi. Organisasi adalah sekumpulan orang baik dua orang atau lebih yang memiliki tujuan yang sama serta terstruktur sebagaimana mestinya. Ada banyak sekali pengertian mengenai organisasi menurut para ahli seperti menurut:

  • Max Weber, Organisasi adalah sistem social yang memiliki identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas, prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang terperinci
  • Dahlan al Barry, Organisasi merupakan pengaturan dan penyusunan bagian bagian tertentu hingga menjadi satu kesatuan yang terstruktur dengan gabungan kerja yang sama untuk mencapai tujuan yang sama pula.
  • Schein, Organisasi adalah bentuk koordinasi segala aktivitas yang rasional oleh sejumlah orang untuk mencapai tujuan melalui pembagian pekerjaan dan fungsi yang terstruktur serta tanggung jawab masing-masing anggota.

Ada banyak lagi pengertian organisasi dari para ahli lainnya, namun pada intinya organisasi merupakan wadah yang terdiri dari sekumpulan orang-orang yang memiliki tugas serta tanggung jawab masing-masing serta saling berkoordinasi agar tujuan yang telah ditetapkan bersama dapat tercapai bersama-sama pula.

            Selanjutnya adalah ciri-ciri dari organisasi adalah memiliki anggota yang berjumlah dua orang atau lebih sehingga organisasi dapat berjalan serta struktur keorganisasian yang jelas, memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama-sama, saling bekerja sama dan berkoordinasi sehingga dapat saling membantu dalam mencapai tujuan, memiliki peratutan yang mengikat para anggotanya sehingga semua orang dalam organisasi tersebut tidak berlaku semena-mena yang dapat membuat kerugian bagi organisasi tersebut, memiliki pembagian tugas yang sinergis untuk seluruh anggotanya.

            Organisasi tidak hanya bersifat formal, terdapat juga jenis organisasi yang lain seperti organisasi non formal yang pada umumnya tidak terdapat pembagian tugas bagi anggotanya, tidak terdapat peraturan yang mengikat seperti pada organisasi formal. Contoh dari organisasi non formal adalah arisan yang didalamnya ibu-ibu.

            Ada banyak sekali manfaat yang kita dapatkan apabila kita ikut berpartisipasi dalam organisasi seperti:

  • Meningkatkan kemandirian atau kedisiplinan dari tiap anggotanya, dengan adanya peraturan yang mengikat para anggotanya, dapat membuat anggota-anggotanya semakin disiplin atau patuh pada peraturan tersebut sehingga dapat berdampak bagi kehidupan sehari-hari.
  • Memperluas relasi, dengan berorganisai terutama organisasi dalam universitas kita akan bertemu dengan orang banyak sehingga membuat kita mendapatkan teman atau rekan baru. Ada banyak sekali manfaat dari luasnya relasi seperti banyak teman bercerita atau teman berpikir, saling bertukar pikiran sehingga kita mendapatkan pengetahuan yang baru.
  • Melatih jiwa kepemimpinan, dengan berorganisasi kita akan mendapatkan banyak sekali kesempata untuk menjadi pemimpin seperti ketua organisasi ataupun ketua divisi, dengan adanya skill atau kemampuan kepemimpinan dapat berdampak baik bagi diri kita seperti kita mudah mengatur orang banyak, kita akan lebih mudah didengarkan sehingga kita dapat memengaruhi banyak orang dalam hal yang baik.
  • Meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, dengan berpartisipasi dalam suatu organisasi maka kita mendapatkan hak untuk berpendapat bahkan dituntut untuk mengeluarkan pendapat sehingga akan meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi, tidak hanya pada satu orang namun juga di depan banyak orang, sehingga apabila kita berbicara di depan banyak orang, tidak ada lagi demam panggung atau grogi namun sebaliknya kita mendapatkan rasa percaya diri yang tinggi untuk berbicara di depan banyak orang.
  • Melatih dalam mengatur waktu, kemampuan mengatur atau memanajemen waktu adalah salah satu kemampuan penting dan harus terdapat dalam diri mahasiswa. Dengan ikut berorganisasi maka kita akan dihadapkan dengan kegiatan yang padat terutama organisasi kemahasiswaan, kita akan dihadapkan dengan kegiatan organisasi dan juga akademik. Dengan berorganisasi maka kita dapat belajar cara untuk mengatur waktu kita sehingga dapat memudahkan kita nantinya terutama di dunia kerja.
  • Melatih memecahkan masalah, salah satu tantangan dalam kehidupan berorganisasi adalah perbedaan pendapat atau masalah-masalah lainnya. Dengan menggunakan manfaat berorganisasi sebelumnya seperti kemampuan berkomunikasi, kita dapat berdiskusi atau bertukar pendapat untuk memecahkan masalah yang dihadapi, karena masalah akan lebih mudah ditangani jika kita bersama-sama menemukan solusinya.
  • Menambah pengetahuan, salah satu manfaat organisasi juga adalah menambah pengetahuan, dengan berdiskusi atau saling bertukar pikiran kita akan menemukan banyak sekali pengetahuan yang mungkin belum kita dapatkan sebelumnya atau bahkan tidak kita dapatkan di dalam dunia perkuliahan.
  • Mendapatkan pengalaman, pengalaman merupakan aspek terpenting dalam hidup karena pengalaman adalah guru terbaik. Dengan berorganisasi dan melakukan berbagai kegiatan maka kita akan mendapatkan banyak sekali pengalaman yang belum tentu kita dapatkan nantinya.

Banyak sekali lika liku dalam kehidupan berorganisasi, seperti banyaknya masalah dan tantangan serta konflik yang akan kita hadapi ketika kita masuk dalam kehidupan berorganisasi seperti perbedaan pendapat antar anggota organisasi, anggota yang tidak patuh dengan aturan, anggota yang pasif dalam organisasi, dan masih banyak lagi. Namun kita harus memandang masalah tersebut tidak hanya dari satu sudut pandang, kita juga harus melihat masalah tersebut dari sisi baiknya seperti melatih kita dalam memecahkan masalah. Karena pada dasarnya konflik atau masalah merupakan realita hidup, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, cepat atau lambat suatu saat kita akan dihadapkan dengan berbagai masalah atau konflik dalam hidup.

Konflik atau masalah yang muncul pasti akan mengganggu kelancaran dalam kehidupan berorganisasi terutama apabila masalah tersebut berasal dari anggota organisasi itu sendiri. Hal tersebut akan memberikan tekanan atau suasana dalam organisasi akan berasa tidak nyaman sehinga akan mengganggu kinerja dari organisasi atau bahkan membuat tujuan yang telah ditetapkan bersama tidak tercapai.

Namun kembali pada diri sendiri atau diri anggota organisasi dalam menghadapi masalah tersebut, jika kita memandang masalah tersebut adalah hambatan maka tentunya masalah tersebut akan menjadi penghambat bagi diri kita. Berbanding terbalik apabila kita melihat masalah tersebut adalah suatu tantangan bagi diri untuk menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jika kita melihat masalah tersebut menjadi tantangan maka kita pasti akan berusaha secepat dan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tantangan tersebut, sama seperti apabila kita bermain video game, apabila kita dihadapkan dengan level permainan yang baru maka kita akan dengan cepat ingin menyelesaikan level tersebut dan lanjut ke level selanjutnya.

Hal ini berbanding terbalik jika kita melihat masalah tersebut menjadi hambatan maka masalah tersebut tidak akan selesai bahkan akan membesar. Apabila kita menganalogikan masalah seperti api yang awalnya kecil, jika kita tidak dengan cepat memadamkannya maka api tersebut akan merambat dan menjadi besar bahkan bisa mengancurkan dan membumi ratakan suatu bangunan. Yang intinya jika kita tidak dengan cepat mencari solusi dari permasalahan tersebut, maka masalah itu akan menjadi besar yang dapat menghancurkan atau membubarkan suatu organisasi.

Ada banyak sekali penyebab konflik atau masalah dalam organisasi seperti salah pengertian atau salah mengonsepkan sesuatu dalam berdiskusi sehingga menjadi masalah, perbedaan tujuan dalam berorganisasi, apabila sudah terdapat perbedaan tujuan pada anggotanya maka masalah tersebut sudah merupakan masalah yang besar karena salah satu sifat organisasi adalah memiliki tujuan yang sama. Perebutan wewenang dan kekuasaan dalam jabatan organisasi, masalah ini banyak dan sering terjadi, perebutan untuk menjadi ketua organisasi jika tidak dicarikan solusi untuk meredam masalah ini maka akan berdampak buruk bagi organisasi tersebut.

Dari sekian masalah diatas, salah satu masalah yang kerap terjadi adalah perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat sering terjadi jika berdiskusi atau rapat organisasi. Masalah ini sering dianggap sepele namun jika dibiarkan akan menjadi masalah yang besar. Perbedaan pendapat merupakan masalah subjektif sehingga bergantung pada masing masing anggota, jika yang berbeda pendapat merupakan pribadi yang suka berdiskusi dan menerima pendapat dari orang lain maka dia akan menjadikan perbedaan pendapat tersebut sebagai bahan pertimbangan atau pengetahuan yang baru. Namun apabila yang berbeda pendapat merupakan anggota yang memiliki sifat keras kepala atau kekanak-kanakan, menganggap dirinya yang paling benar maka masalah ini bisa menjadi masalah yang serius dan harus dicarikan solusi agar anggota tersebut tidak menggangu jalannya diskusi dan tidak memberikan dampak buruk bagi organisasi tersrbut.

Hal terburuk dari perbedaan pendapat adalah anggota tersebut dapat keluar dari organisasi tersebut, jika diibaratkan organisasi merupakan rantai motor maka apabila terdapat anggota yang keluar maka putuslah rantai tersebut yang menyebabkan organisasi akan tidak berjalan terutama apabila yang berbeda pendapat memiliki peran penting dalam organisasi.

Solusi yang dapat ditawarkan apabila terdapat perbedaan pendapat antar anggota organisasi adalah :

  • Dengarkan lawan bicara, hal yang mutlak dalam berdiskusi adalah adanya pendapat lain, sikap kita dalam menghadapinya adalah dengarkan pendapat tersebut untuk dijadikan bahan pertimbangan diskusi. Tidak langsung menolak pendapat tersebut yang bisa membuat salah satu anggota sakit hati karena beranggapan bahwa dia tidak memiliki hak untuk berpendapat.
  • Tidak merasa paling benar, salah satu sifat yang harus dihindari jika kita masuk dalam kehidupan berorganisasi adalah sifat paling benar dan orang lain salah. Sifat tersebut sangat berdampak buruk bagi organisasi karena pada dasarnya organisasi merupakan wadah bagi kita untuk bersikap saling toleran, perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam berorganisasi maka hindari sifat ini.
  • Mencari solusi untuk masalah tersebut, salah satu tujuan diskusi adalah ditemukannya solusi atau jalan tengah dari suatu permasalahan, jika berlarut larut dalam suatu masalah justru akan memperkeruh susasana diskusi dan tujuan diskusi tidak tercapai. Oleh karena itu cari solusi dengan cepat untuk meredam suatu masalah agar masalah terebut tidak merambat pada anggota lain yang membuat masalah menjadi besar.
  • Hargai keputusan akhir, apabila telah ditemukan solusi untuk masalah tersebut dan solusi tersebut telah disepakati oleh Sebagian besar anggota, maka kita harus menghargai keputusan tersebut dengan lapang dada. Karena salah satu manfaat dalam berorganisasi adalah kemampuan memecahkan masalah, jika kita tidak menghargai keputusan akhir maka salah satu manfaat organisasi tidak akan kita rasakan.

Masalah lain yang kerap terjadi dalam berorganisasi adalah adanya anggota yang pasif dalam berorganisasi, alasan dia bergabung dalam organisasi mungkin hanya karena agar dilihat bahwa dia ikut organisasi sehingga dapat dilihat keren di mata orang lain. Hal tersebut berbanding terbalik dengan partisipasinya dalam organisasi. Jarang ikut kegiatan, tidak ikut diskusi atau rapat anggota bahkan tidak pernah datang jika dipanggil. Tentunya hal tersebut membuat struktur organisasi menjadi goyah karena ciri dari organisasi adalah adanya koordinasi dan kerja sama antar anggota organisasi.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah mencoba memahami anggota tersebut dengan berkomunikasi dengannya, mungkin saja dia sedang mengalami masalah yang membuatnya tidak focus dalam berorganisasi, memberinya semangat dan motivasi untuk dapat aktif dalam berorganisasi. Namun apabila semua cara telah dilakukan dan tetap saja sama, maka carilah solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah ini seperti membuatkan masa percobaan bagi dia selama satu pekan agar dapat membuktikan keseriusannya dalam berorganisasi, namun jika sama saja maka anggota tersebut dapat dikeluarkan dari organisasi dengan berbagai pertimbangan dan demi kebaikan organisasi.

Intinya adalah organisasi merupakan wadah bagi kita untuk bisa mencari pengalaman dan mendapatkan manfaat di dalamnya. Terutama organisasi kemahasiswaan yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Namun harus diingat bahwa organisasi dalam unversitas hanyalah penunjang dari akademik karena kembali pada tujuan awal kita berkuliah adalah untuk menuntut ilmu dan organisasi merupakan penunjang kita untuk mendapatkan pengalaman yang bermanfaat nantinya di dunia kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun