Tradisi Pesta Budaya Pada Masyarakat Simalungun
Menurut Purba (2023: 1-2) mengemukakan bahwa pesta budaya tradisi rondang Bittang adalah kegiatan yang pada awalnya dilakukan oleh penduduk desa di daerah Kabupaten Simalungun oleh Masyarakat Simalungun sebagai bentuk ucapan Syukur atas hasil panen raya serta menjadi ajang pencarian jodoh bagi kaum generasi muda masyarakat simalungun di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar.Â
Perayaan Pesta Budaya Rondang Bintang dilakukan dengan banyak kegiatan seperti bersukaria (marmalasni uhur) pada pesta tersebut melalui kegiatan saling bernyanyi, menari, bertenun (martonun), berpantun (maruppasa) dan memainkan alat music tradisional Simalungun (manggual, marsulim, marsordam) dan olahraga tradisional Simalungun (margalah, mandihar, marjalekkat, marlittun, margul-gul).
Menurut Liyansyah (2011:4-5) Pada mulanya upacara Rondang Bittang dilaksanakan suku bangsa Batak Simalungun sederhana sekali. Upacara mulanya harus dipusatkan di kediaman raja yang dilaksanakan di depan istana raja dan diikuti oleh seluruh masyarakat yang merayakannya.. tetapi pada saat sekara ii pelaksanaan upacara Pesta Rondang Bintang kondisinya lebih besar lagi dan untuk tempat pelakanaanya ditetapkan oleh panitian Pesta Rondang Bintang.Â
Biasanya dipusatkan disalah satu daerah di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar.
Pelaksanaan Pesta Rodang Bittang memberikan kesempatan bagi para muda-mudi untuk meperkenalkan hasil dan khasiat tanaman dari masing-masing daerah asalnya. Rangkaian acara Pesta Rondang Bintang tidak luput ari kegiatan berbalas pantun sesame muda-mudi.Â
Bagi muda-mudi Simalungun, acara Rondang Bintang punya makna sendri. Upacara ini memberikan kesempatan untuk saling mengena satusama lain sekaligus memperkenalkan tradisi.Â
Pesta Rondang Bittang mempunyai beberapa tahapan atau rangkaina upacara,yang dipimpin oleh seorang Dukun Kampung atau Guru Hutaatau disebut dengan nama Datu Bolon.acara dimuali dengan Maranggir (keramas) yang menggunakan bahan baku yaitu jeruk purut seta manggei-manggei.Â
Tujuannya untuk menyucikan atau membersihkan pikian dngan harapan melalui tonggo-tonggo. Tahapan selajutnya ialah Marrudang yaitu memakai bunga di bagian kepala sebelah belakang bagi perempuan dan menyematkan bunga pada kanton baju pada Laki-Laki.Â
Dilanjutkan dengan acara Manuhun yang bertujuan untuk  memohn doa restu, petunjuk, dan bimbingan kepada Tuhan.Â
Tahap berikutnya acara bersaji dengan menyajikan makanan seperti dayok nabinatur (ayam yang diatur) da nitak siang-siang (tepun beras yang dicampur dengan gula dan kelapa).Â
Persembahan makanan ini bertujuan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Setelah itu baru dilanjutkan dengan acara menari menortor) yang diiringi musik tradisional Siaungin seperti gondang (gondrang Simalungun).
Pesta Rondang Bittang biasanya akan dilaksanakan pada alam hari saat terang bulan dan bintang sehingga masyarakat suatu desa akan berkumpul Bersama-sama dan bersukacita dengan menyanyi, menari, dan bermain permainan tradisional simalungun. Pesta Rondang Bittang sering kali diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan sebagai rasa Syukur atas hasil panen yang melimpah.Â
Pesta tersebut diiringi dengan tarian tradisional Khas Simalungun dan diiringi dengan musik khasnya yang biasanya diadakan pada malam purnama ketika bulan purnama muncul dan Bintang-bintang bersinar.Â
Tradisi ini juga melibatkan pembersihan diri dengan air mata dan jeruk purut sebagai simbol pembersihan fisik dan panen. Selain sebagai perayaan hasil panen, Rondang Bintang juga digunakan untuk mencari jodoh bagi generasi muda atau sebagai momen perpisahan sebelum menikah (Rahyuni, 2024).Â
Salah satu aspek yang menarik dari Pesta Budaya Rondang Bittang adalah bagaimana masyarakat Simalungun menggabungkan ritual adat dengan elemen-elemen modern untuk menarik generasi muda, tanpa mengurangi esensi tradisionalnya (Harahap, 2019:54).
Pesta Rondang Bittang berfungsi sebagai sarana untuk menimbulkan kemblai semangat kehidupan sosial pada masyarakat Simalungun terutama yang bekerja menjadi petani.Â
Dengan dilaksanakan pesta budaya tersebu, maka masyaraat Simalungun khususnya di Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar akan berkumpul Bersama dan mengadakan upacara Bersama yang tentunya menimbulkan semangat sosial maupun ikatan-ikatan sosial dalam masyarakat petani akan semakin kuat.
 Pesta Rondang Bittang memiliki semangat nilai-nilai pembinaan kegotng royongan para penduduk sehingga terlihat bahwa dalam acara tersebut nilai gotong rotongnya sangat erat dan kental (Liyansyah, 2011: 13-15).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI