Tidak lama kemudian seorang pria penagih hutang menggedor-gedor pintu kamarnya.
Â
"Nay! Bayar hutang Bapak lo! Buka pintunya atau gua dobrak!"
Di balik pintu Naya hanya bisa menahan tangis dan kesal.
Naya perlahan membuka pintu.
"Maaf bang, saya belum gajian. Kasih saya waktu sampai minggu depan. Saya beneran gak ada untuk makan sehari-hari aja saya masih mikir."
"Gua gak mau tau, gua udah sering kasih lu waktu. Atau.."
Kedua mata si penagih hutang itu tertuju pada kancing baju Naya yang sedikit terbuka.
"Lo mau apa?" Naya kini ketakutan
Si penagih hutang itu berusaha menyentuh tubuh Naya. Namun langsung ditepis.
"Jangan macem-macem. Jangan paksa gue, lo bisa minta baik-baik, asal lo bisa bayarin utang gue!"