"Aku pernah dilecehkan oleh si brengsek itu." Mataku berkaca-kaca dan merasa cukup untuk mengungkap kalimat  itu sekali. Jakob yang terkejut langsung memelukku erat. Mungkin dia merasa sangat empati. Hujan mulai reda kami bersiap untuk pergi.
Pada akhirnya pertemuan kecil membangkitkan banyak memori. Menyimpan rasa trauma sendirian membuat siapa pun tak bisa lepas dari jeratan mengerikan itu. Aku pikir tidak ada hal baik selain memulai mencintai diri sendiri setelah merasa di fase depresi karena peristiwa traumatis. Aku di sini, masih bisa merasa gembira bersama orang terdekat, melakukan berbagai hal yang aku sukai dan membiarkan ceritaku di dengar, dibaca oleh orang banyak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H