Tak kusangka...
kau hadir dalam tidur nyenyak ku.
Kali ini aku mengetahui mu berhub lebih bnyk laki laki..
dan aku memergoki mu tanpa sengaja....
Namun aku berusaha tidak peduli. Aku ingin pergi tapi kau menahan ku. "Mas... Jangan bilang siapa siapa ya. Nanti kmu boleh mencicipi aku kok".
Aku melihat mu banyak berubah.
expresi wajah yang penuh penyesalan, kebohongan, dan kebencian. Berusaha merayuku agar aku tidak membongkar apa yang kau lakukan saat itu.
Aku muak melihat wajah mu. Muak setelah apa yang terjadi dengan kita. aku tak ingin berkata. Aku ingin pergi tapi kau tetap menahan ku dengn menunjukan ekpresi wajah mu itu....
Lalu....
aku menampar muka mu berkali kali. Menunjukan bahwa aku benar benar marah....
Namun....
Seketika aku merasa kasihan...
aku kembali melihat wajah mu yang memaparkan raut wajah rumit. Kebohongan, penyesalan, dan amarah. Lalu aku bertanya pada mu. "Apa yang telah terjadi selama aku tidak bersama mu ?"
Tapi kau tak menjawab. kau hanya menunjukan ekspresi munafik mu dan berkata "Tidak usah dipikir. Mas boleh mencicipi aku lagi asal jangan bongkar rahasia ku"
Aku tak ingin merespon mu lagi.
aku pergi meninggalkan tanpa mendengarkan keinginan nya..
aku yang sudah muak melihat wajah palsu itu. Lalu meninggalkan mu dengan banjir airmata di pipi. aku tak mnyangka aku tak bisa menyelamatkan mu...
dari perasaan kecewa. Hati tiba tiba terasa sakit. detak jantung meninggkat....
Kemudian aku terbangun dari tidur ku. Kudapati aku telah bercucuran keringat dingin dengan tensibjantung yang tinggi....
Aku terbangun dan hening sejenak...
Mimpi apa ini, dan untuk kejadian apa lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H