Seketika aku merasa kasihan...
aku kembali melihat wajah mu yang memaparkan raut wajah rumit. Kebohongan, penyesalan, dan amarah. Lalu aku bertanya pada mu. "Apa yang telah terjadi selama aku tidak bersama mu ?"
Tapi kau tak menjawab. kau hanya menunjukan ekspresi munafik mu dan berkata "Tidak usah dipikir. Mas boleh mencicipi aku lagi asal jangan bongkar rahasia ku"
Aku tak ingin merespon mu lagi.
aku pergi meninggalkan tanpa mendengarkan keinginan nya..
aku yang sudah muak melihat wajah palsu itu. Lalu meninggalkan mu dengan banjir airmata di pipi. aku tak mnyangka aku tak bisa menyelamatkan mu...
dari perasaan kecewa. Hati tiba tiba terasa sakit. detak jantung meninggkat....
Kemudian aku terbangun dari tidur ku. Kudapati aku telah bercucuran keringat dingin dengan tensibjantung yang tinggi....
Aku terbangun dan hening sejenak...
Mimpi apa ini, dan untuk kejadian apa lagi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H