Indonesia telah banyak melahirkan golongan golongan intelektual, namun kebanyakan dari mereka hanya fokus terhadap pencapaian diri. Mereka kaum intelektual yang mendaulat diri mereka sebagai kaum "elegan" hanya fokus terhadap bisnis mereka tanpa peduli dengan apa yang saat ini negara alami.Â
Padahal negara telah memberikan segalanya, sudah sepantasnya kita sebagai warga negara memberikan umpan balik dengan cara memberikan pemikiran pemikiran yang berdampak baik terhadap birokrasi negara. Mahasiswa "Burjo-is" merupakan bentuk langkah kecil dari yang namanya pergerakan dinamika intelektual bangsa, sumber daya intelektual yang mereka dapatkan dimanfaatkan sebagai sarana pembangunan negara.Â
Tentunya peran mahasiswa "Burjo-is" terhadap negara tidak terbatas, di masa mendatang akan lahir burjo-is burjo-is lainnya yang lebih kritis terhadap kondisi suatu negara. Semoga para mahasiswa dapat memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia terutama dalam menghadapi masa Indonesia emas 2045.