Mohon tunggu...
Riska Zafitri cahyanti
Riska Zafitri cahyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu-Isu Sosial Emosional Di Sekolah Dasar

22 Januari 2025   03:14 Diperbarui: 22 Januari 2025   03:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Isu-isu sosial emosional di sekolah dasar, merujuk pada berbagai tantangan yang berkaitan dengan interaksi sosial, dan kesejahteraan emosional siswa di lingkungan sekolah. Isu-isu ini dapat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar, berinteraksi dengan teman-temannya, dan berkembang secara emosional.

Berikut beberapa isu sosial emosional yang umum terjadi di sekolah dasar, yaitu:

 1. Bullying

        adalah perilaku agresif pada anak yang melibatkan kekuatan yang tidak seimbang, yang di mana satu atau lebih siswa secara sengaja dan berulang kali menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti siswa lain. Bullying dapat berupa fisik, verbal, sosial, atau cyberbullying (melalui teknologi). 

 a. Bullying secara fisik itu seperti memukul, menendang atau tindakan fisik lainnya yang menyakiti korban.

 b. Bullying secara Verbal yaitu penghinaan lewat kata-kata, seperti menghina, mengejek, atau berkomentar kasar yang merendahkan korban.

 c. Bullying sosial ini seperti menyebarkan rumor atau gosip tentang seseorang, dan juga dapat berupa menjauhi atau mempermalukan orang tersebut.

 d. Cyberbullying yaitu perundungan secara online, yang memanfaatkan media digital, contohnya itu seperti menyebarkan kebohongan dikolom komentar atau memposting foto yang memalukan, bisa juga berupa mengirimi pesan ancaman atau pesan yang menyakitkan.

Adapun dampak dari bullying ini yaitu :

 a. Dampak pada korban

         Bullying dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan penurunan kinerja akademik. Korban sering merasa takut, tidak aman, dan kehilangan kepercayaan diri.

 b. Dampak pada pelaku

         Pelaku bullying juga berisiko mengalami masalah perilaku, kesulitan dalam hubungan sosial, dan potensi masalah hukum di masa depan.

 c. Dampak pada lingkungan sekolah

         Bullying dapat menciptakan lingkungan sekolah yang tidak aman dan tidak kondusif untuk belajar, yang dapat mempengaruhi semua siswa.

Cara penanganan bullying di sekolah dasar :

 1. Pendidikan dan Kesadaran

            Memberikan pendidikan atau pemahan kepada siswa terkait bullying dan dampaknya serta pentingnya menghormati orang lain.

2. Membuat Program Anti-Bullying

         Implementasi program yang menciptakan budaya anti-bullying di sekolah, seperti pelatihan untuk guru dan siswakonseling dan Dukungan

 3. Memberikan dukungan psikologis kepada korban dan pelaku bullying untuk mengatasi masalah emosional mereka.

 4. Pengawasan dan Penegakan

Meningkatkan pengawasan di sekolah dan menerapkan aturan disiplin yang tegas untuk pelaku bullying.

 5. Bekerja Sama dengan Orang Tua dalam Memantau Media Sosial anak

           Memantau media sosial untuk mencegah cyberbullying, dan juga tontonan anak apakah tontotan tersebut sesuai dengan umurnya.

 2. Masalah kedisiplinan

          siswa yang sering datang terlambat atau tidak hadir dapat mengganggu proses belajar mereka dan juga kelas. Adapun juga ketidakdisiplinan perilaku siswa yang mengganggu, seperti berbicara saat guru mengajar, tidak mengikuti aturan, atau bermain saat pelajaran berlangsung. Ada juga perilaku agresif siswa seperti berteriak, berkelahi, atau merusak properti sekolah.

Faktor Penyebab nya yaitu :

 1. Faktor Keluarga

       Masalah di rumah seperti konflik keluarga atau kurangnya perhatian orang tua dapat mempengaruhi perilaku siswa di sekolah.

 2. Lingkungan Sosial

       Pengaruh teman sekitarnya atau lingkungan sosial yang tidak mendukung dapat memicu perilaku tidak disiplin pada siswa 

3. Kebutuhan Emosional

       Beberapa siswa mungkin menunjukkan perilaku tidak disiplin sebagai cara untuk mencari perhatian atau mengatasi kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi.

Dampak nya yaitu :

 1. Kinerja Akademik

       Masalah disiplin juga dapat mengganggu proses belajar siswa dan menyebabkan penurunan prestasi akademik siswa.

 2. Hubungan Sosial

       Siswa yang memiliki masalah disiplin mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun hubungan positif dengan teman sebaya nya dan juga guru.

 3. Lingkungan Kelas

       Masalah disiplin dapat menciptakan lingkungan kelas yang tidak kondusif, mengganggu fokus belajar siswa lain, dan menurunkan moral kelas.

Penanganannya yaitu:

 1. Pendekatan Preventif

        Yaitu, pendekatan yang menciptakan aturan kelas yang jelas, konsisten, dan adil, serta memberikan penghargaan untuk perilaku positif.

 2. Konseling dan Bimbingan

        Memberikan konseling individual atau kelompok untuk siswa yang memiliki masalah disiplin untuk membantu mereka memahami dan mengatasi penyebab perilaku mereka tersebut.

 3. Kolaborasi dengan Orang Tua

       Melibatkan orang tua dalam proses penanganan masalah disiplin untuk menciptakan pendekatan yang konsisten antara rumah dan sekolah.

 4. Pengembangan Keterampilan Sosial dan Emosional

        Mengajarkan keterampilan sosial dan emosional seperti pengendalian diri, empati, dan pengelolaan konflik dapat membantu siswa mengatasi perilaku tidak disiplin.

 3. Interaksi Sosial di Kelas

         Pentingnya interaksi sosial di kelas adalah bagian penting dari pengalaman belajar siswa. Melalui interaksi dengan teman sebaya dan guru, siswa belajar keterampilan sosial, kerja sama, empati, dan komunikasi.

Ada juga tantangan dalam interaksi sosial ini, yaitu :

 a. Kesulitan dalam Beradaptasi

         Beberapa siswa mungkin merasa kesulitan untuk beradaptasi dengan teman sebaya atau lingkungan kelas baru, yang dapat menyebabkan isolasi sosial.

 b. Konflik Antar Siswa

         Konflik seperti perselisihan atau perkelahian dapat terjadi di antara siswa, yang memerlukan intervensi dari guru untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang positif.

 c. Perbedaan Latar Belakang

         Perbedaan budaya, bahasa, atau nilai-nilai keluarga dapat mempengaruhi cara siswa berinteraksi dan memahami satu sama lain.

Berikut upaya untuk meningkatkan interaksi Sosial :

 1. Pembelajaran Kolaboratif

       Pembelajaran ini mendorong kerja kelompok dan proyek kolaboratif yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama dan belajar dari satu sama lain.

 2. Program Pengembangan Sosial dan Emosional

      Mengintegrasikan pembelajaran sosial dan emosional dalam kurikulum untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan.

 3. Penyelesaian Konflik

        Mengajarkan siswa cara yang sehat dan konstruktif untuk menyelesaikan konflik dapat meningkatkan interaksi sosial mereka.

 4. Membangun Lingkungan Inklusif

        Menciptakan lingkungan kelas yang inklusif dan mendukung, di mana setiap siswa merasa diterima dan dihargai.

Kesimpulannya :

      Isu-isu sosial emosional pada anak Sekolah Dasar (SD) seperti bullying, masalah disiplin, dan interaksi sosial di kelas merupakan tantangan yang sering dihadapi di sekolah dasar. Penanganan yang efektif melibatkan kolaborasi antara guru, siswa, orang tua, dan komunitas sekolah. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan pendidikan sosial emosional, dan menerapkan intervensi yang tepat, sekolah dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang sehat dan menciptakan suasana belajar yang positif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun